Faktor Biaya Pemicu Terbesar Anak Tidak Sekolah di Banyumas
Dari empat desa lokus program penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) kerjasama UNICEF, ATS terbanyak diketahui di Desa Watuagung.-Foto Yudha Iman/ Radar Banyumas -
PURWOKERTO - Berbagai faktor dapat menjadi penyebab munculnya Anak Tidak Sekolah (ATS) di Banyumas. Dari data ATS di Desa Watuagung, diketahui ATS paling banyak karena faktor biaya.
Sub Koordinator Perencanaan Partisipatif dan Pembangunan Kawasan Perdesaan Dinsospermades Banyumas, Samanto, SAP MAP menjelaskan dari 49 ATS di Desa Watuagung, paling banyak ATS karena tidak ada biaya sebanyak 18 anak. Kedua karena anak tidak mau sekolah 15 anak, perundungan 3 anak, bekerja mendapatkan upah 2 anak dan disabilitas 2 anak.
"Sisanya dengan berbagai alasan lainnya," terangnya.
BACA JUGA:Anak Putus Sekolah Terbanyak Di Desa Watuagung Kecamatan Tambak
Dilanjutkannya setelah data ATS valid, tugas dari Person In Change (PIC) kabupaten yang turun membantu dan mengupayakan agar ATS dapat kembali mengenyam pendidikan dengan menggandeng berbagai pihak terkait. Dengan telah diaturnya jumlah maksimal peserta didik per rombel di sekolah reguler, ATS bisa difasilitasi melanjutkan sekolah ke kejar paket.
BACA JUGA:58 Anak Tidak Sekolah di Banyumas Sudah Kembali Aktif Bersekolah
"Program penanganan ATS kerjasama dengan UNICEF 2022 merupakan tahun yang ketiga," pungkas Samanto. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: