Belum Sepekan, Kerugian Akibat Bencana di Purbalingga Capai Rp 123 Juta, Ini Rinciannya

Belum Sepekan, Kerugian Akibat Bencana di Purbalingga Capai Rp 123 Juta, Ini Rinciannya

Tim BPBD Purbalingga Rabu sore kemarin saat asesmen bencana tanah longsor yang menimpa rumah di Jingkang, Karangjambu.-BPBD PURBALINGGA UNTUK RADARMAS-

PURBALINGGA, RADARBANYUMAS.CO.ID - Kerugian akibat bencana alam selama awal penghujan Oktober ini, belum ada sepekan mencapai Rp 123 juta.

Terdiri dari bencana alam tanah bergerak, tanah longsor dan angin ribut.

Masing- masing di Kecamatan Karangmoncol, Bukateja, Kemangkon, Kecamatan Karangjambu. 

BACA JUGA:Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan : Rizky Billar Diperiksa Pukul 13.00, Mangkir Bisa Penjemputan Paksa

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, Much Umar Faozi menjelaskan, bencana tanah bergerak dan tanah longsor masih mendominasi di wilayah Utara Purbalingga.

Sedangkan angin ribut masih di wilayah selatan dan timur.

"Kami langsung melakukan asesmen di lokasi bencana. Yaitu untuk menentukan tingkat kerugian, dampak dan penanganan apa saja yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat sekitar," katanya, Kamis 6 Oktober 2022.

BACA JUGA:Tampil Lebih Sporti, New Honda Vario125 Siap Bikin Bangga Penggunanya

Ia juga mengingatkan, ada wilayah yang sebelumnya tidak masuk rawan tanah longsor dan tanah bergerak, ternyata muncul kejadian bencana longsor dan tanah bergerak.

Misalnya, di wilayah Kecamatan Pengadegan, Kaligondang.

"Sebelumnya tidak terlalu bencana signifikan, saat ini terjadi retakan tanah maupun tanah longsor," ujarnya. 

BACA JUGA:Pernyataan Lengkap Ferdy Sambo Saat di Kejagung untuk Istrinya dan Kedua Orangtua Brigadir J

Kerugian bencana itu masing- masing sebanyak 3 tanah longsor, 3 angin ribut, 1 kali tanah bergerak.

"Masyarakat diminta waspada selama penghujan ini. Apalagi yang berada di wilayah rawan bencana," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: