Soal Thalasemia di Banyumas, 18 Persen Pelajar Perlu Rujuk

Soal Thalasemia di Banyumas, 18 Persen Pelajar Perlu Rujuk

Petugas kesehatan Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Banyumas saat mendampingi tim dari Kemenkes RI dan Dinkes Jateng dalam pemantauan skrining Thalasemia kontak erat ring I di Puskesmas I Sokaraja tahun ini.-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Data Dinkes Banyumas dari hasil skrining Thalasemia pelajar tahun 2021 sampai awal 2022 di enam SMA dan SMK di Purwokerto, 18 persen siswa perlu rujuk.

Petugas Kesehatan Sub Koordinator Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Banyumas, Moch Ari mengatakan total pelajar yang diskrining Thalasemia di enam SMA dan SMK sebanyak 1.139 siswa dengan 202 anak diantaranya perlu dirujuk.

"18 persen siswa perlu rujuk," katanya.

BACA JUGA:Oktober Skrining Thalasemia Pelajar Jalan Lagi

Dilanjutkannya hasil tersebut diketahui usai dilaksanakannya skrining di SMKN 1 Purwokerto, SMAN 2 Purwokerto, SMK Kesatrian, SMA Muhammadiyah 1 Purwokerto serta SMK Swagaya 1 dan Swagaya 2. Sesuai komitmen awal bahwa sasaran selanjutnya membidik sekolah di pinggiran Banyumas.

"Banyumas sudah memiliki Perbup Nomor 18 tentang Pencegahan dan Pengendalian Thalasemia," tegas Ari.

BACA JUGA:Astaga, Nenek di Bukateja Purbalingga Dibacok Cucunya Sendiri

Dalam webinar peringatan Hari Thalasemia Sedunia 2022 bertema bersama komunitas global menuju zero kelahiran Thalasemia mayor di Graha Satria pada Mei 2022 juga diketahui dari data jumlah penyandang Thalasemia di provinsi Jateng tahun 2021 untuk Kabupaten Banyumas tembus 450 orang. Banyumas menjadi yang paling tinggi melewati Semarang dan Solo. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: