Pascasarjana UMP Adakan Program Internasionalisasi

Pascasarjana UMP Adakan Program Internasionalisasi

Dari kiri ke kanan : Kaprodi Program Pascasarjana UMP Dr Kuntoro, M Hum, wisudawan Pascasarjana UMP Prodi PBSI Hari Abdulah Rizal, M Pd, Direktur Program Pascasarjana UMP Dr Furqanul Aziez, M Pd, dan Guru Besar di UMP Prof Dr Sukirno, M Pd-Pascasarjana UMP untuk Radar Banyumas-

PURWOKERTO- Internasionalisasi Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sudah berjalan sebelum pandemi covid-19 yang bekerja sama dengan beberapa universitas di luar negeri, di antaranya Universiti Teknologi Malaysia (UTM), University of Social Sciences and Humanities (USSH) Vietnam, Fathoni University Thailand, dan Angeles University Philipina.

Direktur Program Pascasarjana UMP, Dr Furqanul Aziez, MPd mengatakan, tujuan kerja sama tersebut sesuai visi yang diemban, yaitu unggul di tingkat kawasan, terutama di wilayah ASEAN. 

"Kami melakukan kerja sama dengan perguruan tinggi luar negeri untuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama di pendidikan dan penelitian," katanya.

Bentuk kerja sama itu dengan mengirim mahasiswa dan dosen ke universitas mitra dan mengundang para profesor luar negeri untuk menjadi dosen tamu atau pembicara di seminar yang diselenggarakan Pascasarjana UMP.

Dengan program kerja sama tersebut, diharapkan Pascasarjana UMP dapat turut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Di samping itu juga, karena sebagian program tersebut dilaksanakan oleh mahasiswa, kami memberikan pengetahuan dan pengalaman langsung pada mahasiswa untuk menyelenggarakan kegiatan akademik baik tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian, diharapkan kepercayaan masyarakat pada UMP juga akan terus meningkat.

"Alhamdulillah untuk tingkat universitas, tahun ini jumlah mahasiswa baru kami sampai di atas empat ribu orang, melonjak seribu orang dari tahun kemarin," ujar Aziez.

Demikian pula dengan jumlah wisudawannya, tahun ini UMP mewisuda 1.805 mahasiswa. Jumlah terbanyak dibanding tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 900 sampai 1.200 mahasiswa. Menurut Aziez, ini merupakan hajat terbesar UMP dari tahun-tahun sebelumnya.

Prosesi wisuda tahun ini menjadi yang pertama kalinya dilakukan secara offline, setelah dua tahun ke belakang dilakukan virtual karena pandemi covid-19. Wisuda akan diselenggarakan Sabtu (24/9) di Auditorium UMP yang dipimpin langsung oleh Rektor UMP, Dr. Jebul Suroso, S.Kp., Ns., M.Kep.

"Pascasarjana sendiri mewisuda 60 mahasiswa, terbanyak juga karena biasanya maksimal 40 mahasiswa," imbuh Aziez.

Sebagian besar mahasiswa Pascasarjana UMP lulus tepat waktu. Hal itu memberikan kredit yang tinggi untuk akreditasi Pascasarjana UMP.

Adapun program studi di Pascasarjana UMP meliputi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

Sementara itu, Kaprodi Program Pascasarjana UMP, Kuntoro, M Hum menyampaikan, dari 60 wisudawan Pascasarjana UMP, ada 13 mahasiswa Prodi PBSI yang diwisuda. Dua di antaranya merupakan pasangan suami istri, yaitu Hari Abdulah Rizal, MPd, Pimpinan Penerbit dan Percetakan CV Trik Jitu Purbalingga. Sedangkan istrinya, Tri Khasanah, MPd, Guru SDN 1 Bojong, Koorwilcam Dindikbud Mrebet Kabupaten Purbalingga.

Sementara mahasiswa yang masuk PBSI Pascasarjana UMP tahun ini ada 15 orang, yang sebagian di antaranya adalah penerima beasiswa untuk fresh graduate dari S1, dengan IPK minimal 3,50 mendapat beasiswa.

Menurut Kuntoro, minat masyarakat melanjutkan S2 saat ini tinggi. Sebab ada tututan bagi para lulusan S1 dan guru untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: