Imbas Kenaikan Harga BBM, Pemkab Banyumas Rencanakan Bansos Untuk Sopir Angkot, Ojol dan opang

Imbas Kenaikan Harga BBM, Pemkab Banyumas Rencanakan Bansos Untuk Sopir Angkot, Ojol dan opang

Suasana mahasiswa dan driver ojol yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam bersama driver online lakukan aksi menolak kenaikan harga BBM di alun-alun Purwokerto 7 september 2022 -Foto Dimas Prabowo/Radar Banyumas -

Radarbanyumas, Purwokerto- Dalam rangka penanggulangan dampak inflasi imbas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Pemkab Banyumas merencanakan akan menyalurkan bansos terhadap sopir angkot, ojek online dan ojek pangkalan. 

Irawadi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Banyumas mengatakan, jika hal itu saat ini sedang dalam tahap perencanaan. 

"Ini kita sedang menyusun anggaran pengendalian inflasi dan penanggulangan dampak inflasi, baik berbentuk bansos bagi yang terdampak pengemudi angkudes, ojol, dan opang," katanya. 

Hal itu juga dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 134/PMK/07/2022 tentang Belanja Wajib dalam Rangka Penanganan Dampak Inflasi Tahun Anggaran 2022, yang ditetapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada 5 September lalu. 

Selain dalam bentuk bansos, Irawadi melanjutkan, terdapat juga rencapa penciptaaan lapangan kerja dan pengamanan distribusi pangan. 

"Penciptaan lapangan kerja atau padat karya dan pengamanan distribusi pangan, serta subsidi sektor transportasi dan lain-lain," tambahnya. 

Adapun besaran anggaran yang dialokasikan untuk penanggulangan dampak inflasi itu, sebesar Rp. 6 Miliar. 

"Besarannya, sesuai arahan kemenkeu minimal 2 persen Dana Alokasi Umum (DAU) jadi sekitar 6 Milyar. Dan ini masih dihitung-hitung, dan perlu diverifikasi Provinsi dan Pemerintah Pusat," jelasnya. 

Kemudian untuk pengendalian inflasi, menurutnya, diagendakan melalui program Dinperindag Banyumas. 

"Sedangkan pengendalian inflasi melalui program dinperindag berupa operasi pasar untuk komoditi cabe merah dan berambang. Pasar murah sembako dan lebih memaksimalkan peran TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah), juga swasembada pangan terutama cabe merah melalui program tanam 1 juta pohon cabe di pekarangan," pungkasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: