UT Purwokerto Adakan Seminar dan UPI untuk Diploma, Sarjana, dan Magister

UT Purwokerto Adakan Seminar dan UPI untuk Diploma, Sarjana, dan Magister

Direktur UT Purwokerto, Dr Adi Suryanto, M Pd menyampaikan sambutan saat pembukaan Seminar Universitas Terbuka Purwokerto di Hastina Pura Convention Hall Java Heritage Purwokerto, Senin (5/9).-Foto Laily Media Y/Radar Banyumas -

PURWOKERTO- Setelah dua tahun vakum kegiatan Upacara Penyerahan Ijazah (UPI), tahun ini Universitas Terbuka (UT) Purwokerto kembali menyelenggarakan kegiatan tersebut. Diadakan di Hastina Pura Convention Hall Java Heritage Purwokerto, Senin (5/9) dan Selasa (6/9).

Adapun rangkaian kegiatannya, Senin berupa gladi bersih UPI dan seminar. Untuk UPI dilaksanakan Selasa.

Pada seminar kali ini mengusung tema Transformasi UT Menuju Perguruan Tinggi Negeri-Berbadan Hukum (PTN-BH), untuk Menciptakan SDM Unggul Generasi Penerus Bangsa. Menghadirkan dua narasumber, yaitu Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, SE, MBA dan Dosen FKIP UT , Prof Dr Maximus Gorky Sembiring, M Sc.

"Pak Bambang Soesatyo memberi materi secara daring," ujar Direktur UT Purwokerto, Dr Adi Suryanto, M Pd.

Dia mengatakan, ada 660 wisudawan dari UT Purwokerto yang mengikuti UPI. Namun mahasiwa yang mengikuti yudisium lebih dari seribu.

"Karena suatu hal, ada yang tidak ikut UPI, dan ini sifatnya memang tidak wajib," katanya.

Adapun yang mengikuti UPI, merupakan wisudawan yang tidak bisa mengikuti prosesi wisuda di UT Pusat. Sebab kapasitasnya hanya untuk 3.500 orang. Sedangkan se Indonesia yang diwisuda sampai puluhan ribu.

"Dari Purwokerto mengirim perwakilan 140 wisudawan yang datang ke UT Pusat di Jakarta," imbuh Adi.

Adi menyampaikan, saat ini UT sedang menuju PTN-BH. Di mana sekarang berupa Perguruan Tinggi-Badan Layanan Umum (BLU). Kegiatan administrasi dan akademik, masih diatur oleh negara. Untuk keuangan diatur oleh kementrian Keuangan. Sedangkan akademik, diatur oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti).

Menurut Adi, jika sudah berbadan hukum, UT lebih luwes untuk kegiatan administrasi atau akademik. Dengan catatan tetap transparasi dan ada bentuk pertanggungjawaban.

"Bahasa sederhananya lebih leluasa mengatur kewenangan sendiri," paparnya.

Untuk penetapannya, sekira satu sampai dua bulan lagi. Masih menunggu Surat Keputusan (SK) Presiden. Saat ini sedang melakukan persiapan menggodok SK Rektor untuk mengatur kegiatan di UT, supaya ada payung hukum.

Sementara itu, UT juga menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul. Dengan angka partisipasi PT di Indonesia baru 30 persen, tertinggal dari negara tetangga yang sudah mencapai 40 persen.

Adi optimis, dari UT mampu menciptakan generasi penerus yang unggul. Sebab lulusannya merata bagus semua. Dan dalam setahun menerima mahasiswa sampai 200 ribu orang. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: