Pertalite Rp 10 Ribu, Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM, Dijaga 900 Petugas Polisi

Pertalite Rp 10 Ribu, Mahasiswa Demo Tolak Kenaikan BBM, Dijaga 900 Petugas Polisi

Sebanyak 900 personel gabungan mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa menolak kenaikan harga BBM di DPRD Provinsi Sumsel, Senin (5/9). Foto: Cuci Hati/JPNN.com.--

PALEMBANG — Demo menolak kenaikan harga BBM terjadi.

Senin hari ini demo menolak kenaikan BBM terjadi di Palembang.     

Sebanyak 900 personel gabungan diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Senin (5/9). 

Sejumlah personel tampak sudah bersiap di kawasan Simpang 5 DPRD Provinsi Sumsel untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah mahasiswa dari Aliansi UIN Raden Fatah Palembang Peduli Rakyat itu. 

“Sebanyak 900 personel gabungan itu terdiri dari Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, Brimob dan personel lainnya," ungkap Kepala Pengamanan Unjuk Rasa Kompol Roy A Tambunan kepada JPNN.com, Senin (5/9). 

Tidak hanya menerjunkan personel gabungan, polisi juga memasang barikade kawat berduri di kawasan Simpang 5 DPRD Provinsi Sulsel. 

Roy mengatakan bahwa itu merupakan upaya untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.   

"Kami sudah memasang brikade kawat berduri guna menghadapi massa yang berjumlah ribuan orang, serta mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Roy A Tambunan.

Seperti diketahui, pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi, Sabtu (3/9). 

Harga BBM Pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter. Kemudian, BBM Solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sementara, Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.  (mcr35/jpnn/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: