Sampai Agustus, Angka Kematian Ibu dan Bayi Capai 54 Kasus, Ini Data Terbaru

Sampai Agustus, Angka Kematian Ibu dan Bayi Capai 54 Kasus, Ini Data Terbaru

Pengelola UTD Puskesmas Kutawis Kecamatan Bukateja pada Juli lalu menunjukkan tempat pelayanan persalinan representatif kepada Kepala Dinkes Purbalingga dan jajaran.-KOMINFO PURBALINGGA UNTUK RADARMAS-

RADARBANYUMAS, PURBALINGGA - Tahun 2021 masih ada 27 kasus kematian ibu, dan tahun 2022 sudah ada 6 kasus.

Sedangkan kematian bayi tahun 2021 ada 137 kasus dan tahun 2022 sudah ada 54 kasus.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga untuk mengevaluasi Angka Kematian Ibu/Bayi (AKI/AKB).

BACA JUGA:Warga Purbalingga Kidul Ditemukan Meninggal Saat Membersihkan Kebun di Kaligondang

Berdasarkan audit maternal perinatal yang dilakukan Dinkes, bahwa AKI/AKB di Purbalingga ternyata bisa dicegah salah satunya dengan meningkatkan respon pelayanan.

"Ternyata AKI/AKB di Purbalingga 70% bisa dicegah. Jadi harusnya ada penanganan yang lebih baik dalam mencegahnya. Ini menjadi evaluasi kita bersama," kata Bupati dalam acara Coffee Morning dalam upaya percepatan penurunan AKI - AKB, Rabu (10/8) di Pendopo Dipokusumo.

Hasil audit juga menunjukan adanya respon time di rumah sakit yang melebihi 30 menit. Data kematian ibu Purbalingga tahun 2021 juga menunjukan dari 27 ibu meninggal, sebanyak 25 diantaranya meninggal di RS.

BACA JUGA:Ini Profil Ferdy Sambo, Dalang Pembunuhan Brigadir J, Pernah Jadi Kapolres Purbalingga

Bupati meminta agar hulu sampai hilir tenaga pelayanan persalinan harus berbenah diri. 

"Ini harus dievaluasi, Pak. Karena ini menyangkut hidup matinya orang," imbuhnya kepada para jajaran Dinkes, RSUD, RS Swasta dan para dokter Obgyn. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: