Legenda Pembuat Sepeda Full Carbon Pertama di Dunia Craig Calfee Menyapa Indonesia

Legenda Pembuat Sepeda Full Carbon Pertama di Dunia Craig Calfee Menyapa Indonesia

Jadi Perhatian Dunia saat Belum Genap 30 Tahun Penggila sepeda di Indonesia beruntung. Dalam sepekan terakhir, Craig Calfee, legenda pembuat sepeda full carbon pertama di dunia, berkunjung ke negeri ini. Kemarin inovator asal Amerika Serikat itu berbagi cerita dan pengalamannya di Jawa Pos Lounge. Ari Ganesa, Surabaya Lebih dari 50 penggila sepeda dari beberapa wilayah Indonesia tampak antusias dan bersemangat menyimak paparan Craig Calfee di Jawa Pos Lounge. Mereka datang dari beberapa kota di Jawa Timur, mulai Surabaya, Malang, Madiun, hingga Kediri. Ada pula yang datang dari Jakarta, Makassar, serta beberapa daerah lain. Kemarin inovator sepeda penting asal Amerika Serikat tersebut mengunjungi Surabaya untuk berbagi pengalaman dan bercerita mengenai teknologi sepeda. Acara itu bertajuk Meet The Legend Craig Calfee. Pria yang telah bereksperimen membuat sepeda berbahan karbon pada pertengahan 1980-an tersebut berada di Indonesia sejak pekan lalu. Sebelumnya, sang legenda hidup itu berada di Bali untuk memberikan workshop tentang pembuatan sepeda bambu. ’’Senang berada di Surabaya. Orang-orangnya sangat ramah. Saya disambut dengan baik di sini,’’ kata Calfee kepada Jawa Pos. Salah satu peserta acara, John Boemihardjo, tidak menyia-nyiakan kesempatan langka bertemu Calfee. Anggota Surabaya Road Bike Community (SRBC) itu menyiapkan jersey-nya untuk ditandatangani Calfee. ’’Setelah ini, jersey-nya mau saya pajang!’’ ucap John, lantas tersenyum. Para peserta yang lain tak kalah antusias. Mereka bergantian meminta berfoto bersama pria yang sudah membuat sepeda untuk juara Tour de France tiga kali, Greg LeMond (1986, 1989, 1990), pada usia yang belum menginjak 30 tahun tersebut. ’’Anda mungkin akan tertarik dengan sejarah sepeda dan saya,’’ ucap Calfee mengawali talk show. Pada kesempatan tersebut, Calfee menceritakan pengalamannya tentang awal dirinya terjun di dunia sepeda. Sejak muda, Calfee yang merupakan seorang traveler tidak pernah takut untuk datang ke tempat-tempat terpencil seperti berkeliling ke negara-negara di pelosok Afrika. Pembuat sepeda full carbon pertama di dunia itu mengungkapkan, ide membuat sepeda karbon datang ketika Calfee muda yang biasa berangkat bekerja dengan menggunakan sepeda mengalami tabrakan. Insiden itu membuat frame sepedanya patah. Kala itu, Calfee yang bekerja di industri kapal di Boston dan menggeluti material karbon berusaha memperbaiki sepedanya sendiri dengan bahan karbon tersebut. Hasilnya? Ternyata sangat memuaskan! Bahannya lebih ringan dan kuat. Dari situlah tercetus ide untuk membuat sepeda dari bahan karbon. Calfee lantas menceritakan ide tersebut kepada bosnya, si empunya pabrik kapal. Namun, sang bos sama sekali tak tertarik pada ide Calfee. Dia lalu menyuruh pria yang tidak pernah lulus kuliah tersebut untuk melanjutkan pekerjaannya membuat kapal. Calfee tak menyerah. Dia berniat mewujudkan angannya membuat sepeda karbon. Karena itu, dia lantas meninggalkan pekerjaannya sebagai pembuat kapal. Dari Boston, dia hijrah ke California untuk membuka bengkel sepeda. Kala itu, usianya masih 25 tahun. Sangat muda untuk membuat usaha sendiri. ’’It’s American dream. Dalam hidup, harus berani ambil risiko,’’ kata Calfee, lantas tersenyum. Di bengkel sepedanya itulah dia memuaskan keinginan untuk bereksperimen dengan sepeda. Kerja kerasnya tak sia-sia. Hingga akhirnya, batu loncatan pertama Calfee datang ketika Greg LeMond, saat itu pembalap terbaik dunia asal Amerika, memintanya membuat sepeda untuk dipakai pada ajang Tour de France 1991. Tak hanya memesan untuk dirinya sendiri, Greg LeMond juga memesan 18 unit sepeda sekaligus kepada Calfee untuk rekan-rekan setimnya yang berlaga di balapan paling bergengsi di dunia itu. Padahal, saat itu ayah Greg LeMond telanjur memesan sepeda berbahan titanium untuk Tour de France. Mata dunia langsung tertuju pada Calfee karena LeMond adalah juara bertahan Tour de France. Reputasi Calfee langsung meroket. Berbagai media di Amerika dan Eropa berbondong-bondong menyorot pemilik perusahaan Calfee Design. Kesuksesan sepeda karbon Greg LeMond menjadi toggak sejarah bagi karir Calfee di jagat sepeda. Puaskah Calfee dengan pencapaian tersebut? Tidak. Pria kelahiran 1962 itu terus-menerus melakukan inovasi di bengkelnya yang berada di La Selva Beach. Membuat sepeda dengan konsep dan bahan yang unik yang mampu membuat orang-orang berdecak kagum. Mulai tall bike, MTB, bamboo bike, sepeda tandem, sepeda tenaga surya, sepeda elektrik, dan lainnya. Calfee juga memproduksi sepeda custom yang bisa dibuat sesuai pesanan. Para cyclist juga bisa mengirimkan frame mereka untuk diperbaiki. Selain itu, dia menciptakan DIY (Do It Yourself) Bamboo Bike Kit ala Calfee. Calfee juga laris menerima perbaikan frame sepeda karbon dari berbagai penjuru dunia. Kit tersebut membuat orang-orang bisa membuat sepeda bambu sendiri secara handmade dan praktis tanpa perlu dilas. ’’Ada paket-paket (kit) lengkap sehingga bisa dirakit sendiri,’’ katanya. Calfee juga pernah mengalami kejadian unik dengan sepeda karbon buatannya yang digunakan untuk Tour de France 1991. Yaitu, ketika salah satu kolektor pembeli sepeda tersebut memberikan sepeda legendaris itu kepada Calfee sebagai hadiah. Tidak hanya asyik dengan utak-atik sepeda di bengkelnya, jiwa sosial Calfee juga sangat tinggi. Dia mengembangkan sepeda bambu di Afrika dengan mengajari penduduk setempat membuat sepeda bambu. Dia berbagi ilmu merakit sepeda bambu mulai di Kongo, Ghana, Uganda, Zambia, India, hingga beberapa negara di Asia Tenggara. Siapa sangka, niat baik Calfee berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat kurang mampu di Afrika. Lewat sepeda bambu, penduduk Afrika mampu memproduksi sepeda secara mandiri dan dipasarkan di berbagai negara. ’’Saya juga mengimpor sepeda bambu buatan mereka (masyarakat Afrika, Red) ke Amerika,’’ ungkapnya. Ketua SRBC Khoiri Soetomo mengaku senang mendapat kesempatan bertemu dengan desainer sepeda sekaliber Calfee. Menurut dia, Calfee punya kepedulian kepada masyarakat luas dengan sepeda bambu yang diaplikasikan ke seluruh dunia. ’’Saya salut. Teknologi sepeda bambu, meskipun dia penemunya, dia tidak menuntut hak paten. Orang seperti dia itu luar biasa,’’ kata Khoiri. (*/c5/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: