Menko Airlangga Tegaskan di Forum Pemred, Politik Persatuan Menjadi Kata Kunci Menjaga Indonesia
Airlangga Hartarto -Foto Humas Airlangga Hartarto-
Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan konsensus dan komitmen politik persatuan, politik yang mempersatukan semua komponen bangsa, sehingga periode yang sangat penting dan krusial ini bisa dilalui dengan baik. Indonesia ingin menjadi bangsa yang sejahtera sebelum tua, mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebelum masuk periode “Aging Society”. Perlu dibangun sistem politik yang menyatukan, bebas dari politik identitas, sehingga Indonesia bisa menyelesaikan berbagai tantangan global dan dinamika permasalahan di masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga mengharapkan agar Forum Pemred bisa terus membangun narasi positif dalam pemberitaan, untuk menjaga optimisme masyarakat atas kemampuan Indonesia dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang terbaik di tengah berbagai tantangan global. Dengan demikian media mempunyai tugas untuk ikut serta mengambil peran besar dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Pandemi Covid-19 dan berbagai krisis yang dihadapi saat ini, telah mengajarkan kepada Indonesia bahwa dalam menghadapi mega-krisis ini, kita mutlak harus bersatu. Kerjasama yang erat dengan seluruh pemimpin dan komponen masyarakat Indonesia, bersama-sama dalam menangani krisis, dan “Satu Komando” menjadi sangat penting. Seperti yang telah dilakukan selama lebih 2 tahun ini, kerjasama yang sangat baik antara Pemerintah Pusat, Daerah, dan TNI-POLRI, bersama-sama menangani Covid-19. “Dengan Satu Komando ini, Indonesia bisa mengendalikan pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi.” tegas Menko Airlangga.
Salah satu hal terpenting untuk Indonesia ke depan adalah meningkatkan kualitas SDM Indonesia, sebagai kunci dan faktor utama yang menentukan persaingan di tingkat global. Indonesia akan menikmati Bonus Demografi di mana sekitar 191 Juta penduduk usia produktif akan menjadi faktor keunggulan Indonesia, terutama di periode tahun 2025-2035.
Juga pentingnya mendorong digitalisasi, terutama the man behind digitalisasi, yakni talenta-talenta digital yang dimiliki Indonesia. Tantangan perekonomian ke depan adalah mempersiapkan tenaga kerja yang berkualitas dan berdaya saing, dan siap memenuhi kebutuhan untuk “the future of works”. Untuk itu, Indonesia telah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar 20%. Untuk meningkatkan kualitas SDM, tidak hanya sektor pendidikan, tetapi juga sektor kesehatan dan perlindungan sosial menjadi perhatian Pemerintah dan mendapatkan alokasi yang sangat besar di APBN kita.
“Terakhir, tentu kita harus mendorong bahwa pembangunan kita perlu mengkapitalisasi politik persatuan. Semua hanya bisa terjadi kalau seluruh komponen bangsa kita bersatu. Ke depan, kita akan mengembangkan yang namanya “Indonesia Sehat”. Sehat manusianya, sehat ekonominya, dan sehat buminya,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam kesempatan ini antara lain Menteri Perindustrian, Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum), Ketua Umum Kadin, Ketua Umum Pengurus Besar NU, Sekretaris Umum Muhammadiyah, dan Sekretaris Jenderal MUI serta para Tokoh Media Nasional. (map/fsr/hls).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: