Proyek Fisik di Purbalingga Belum Sesuai Target

Proyek Fisik di Purbalingga Belum Sesuai Target

Diminta Tambah Tenaga Kerja PURBALINGGA - Sejumlah proyek pembangunan fisik jalan dan gedung masih ada yang belum sesuai target bulan ini. Yaitu di beberapa bangunan gedung kantor. Bahkan untuk pekerjaan Jalan Onje, Jalan Jambu Karang serta RS Panti Nugroho, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM meminta rekanan menambah jumlah pekerja. “Awalnya progres bagus dan naik. Tapi saat ini kurang bagus. Coba tambah lagi pekerjanya, karena saat ini banyak pekerjaan yang harus dipegang langsung. Bukan mesin lagi seperti saat awal pekerjaan,” tegasnya ketika berkeliling meninjau 10 titik pekerjaan gedung dan jalan, Selasa (1/11). Namun ada beberapa proyek sudah sesuai target, di antaranya pelebaran Jalan Jambu Karang dan Jalan Onje, pembangunan gedung Badan Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga (BKBPP), Jalan Kutasari, pelebaran Jalan Mekarjaya dan Jalan Pemuda Bobotsari, dan pembuatan jalan baru Cumbut Karangreja. “Jalan Jambu Karang dan Jalan Onje dari target 37 persen sudah terealisasi 40 persen. Kita pantau terus karena saya ingin akhir November selesai. Tambah pekerjanya, jangan loyo, cepat selesaikan, sudah mepet waktunya,” tambahnya. Proyek lain seperti Rehabilitasi Pasar Panican, Kecamatan Kemangkon masih perlu ada tindak lanjut, tidak hanya tampak depan atau bangunan kios saja. Proyek tersebut akan dilanjutkan tahun 2017, dengan merenovasi bagian belakang. Saat ini masih ada kekurangan pekerjaan keramik. Namun untuk sementara akan diplester terlebih dahulu karena pedagang menginginkan segera ditempati. “Khusus untuk proyek Kantor Dindukcapil, Dinsosnakertrans, RS Panti Nugroho progresnya masih kurang dari target,” ungkapnya. Sementara itu, untuk pekerjaan pelebaran Jalan Cahyana Baru di Kelurahan Penambongan perlu dilakukan pelebaran kembali mulai dari perempatan sekitar 50 meter ke arah Selatan. Bupati meminta Bappeda dan DPU untuk kembali merencanakan pelebaran 3 meter di sebelah Timur dan 2 meter di sisi Barat. Untuk rencana tersebut perlu dilakukan pembebasan tanah warga. “Kami terus menggenjot target yang harus dicapai. Jangan sampai ada keterlambatan. Tidak baik dampaknya, bagi masyarakat maupun rekanan dan pemerintah,” ujarnya. (amr/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: