Klaster Pernikahan Nguter Meluas, Ayah Mempelai Akhirnya Meninggal

Klaster Pernikahan Nguter Meluas, Ayah Mempelai Akhirnya Meninggal

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati. (IWAN KAWUL/RADAR SOLO) SUKOHARJO - Klaster pernikahan di Kecamatan Nguter meluas. Bahkan, satu orang terkonfirmasi positif meninggal dunia. Di sisi lain, Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya dengan tegas melarang adanya acara hajatan atau resepsi pernikahan. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sukoharjo Yunia Wahdiyati mengatakan, pasien klaster pernikahan di Kecamatan Nguter bertambah satu orang. Sehingga total terkonfirmasi positif menjadi lima orang. "Per Minggu (16/8) bertambah satu, jadi totalnya lima," kata Yunia, Senin (17/8). Dijelaskan Yunia, acara ijab kabul yang digelar pekan lalu itu dihadiri 15 orang. Ayah mempelai terkonfirmasi positif Covid-19, merupakan pelaku perjalanan dari Jakarta. Kemudian dari 15 orang yang hadir, setidaknya delapan orang sudah dilakukan swab. Namun, baru lima orang yang keluar hasilnya. https://radarbanyumas.co.id/dicium-dipeluk-kerabat-balita-asal-sukoharjo-tertular-covid/ Meski dalam batas minimal orang berkumpul, tapi kata Yunia, protokol jaga jarak dan masker tidak tertib dilakukan. Sehingga memungkinkan terjadinya penularan Covid-19. "Artinya, batas dalam ruang maksimal 30 orang harus dievaluasi, perilaku jaga jarak dan bermasker juga (perlu evaluasi, Red)," papar Yunia. Yunia menambahkan, ayah mempelai akhirnya meninggal dunia. Namun datanya tidak masuk Kabupaten Sukoharjo, melainkan di Jakarta. (kwl/ria/rs/kwl/per/JPR)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: