PJJ Terkendala Kuota Internet, Siswa Nebeng Wifi Gratis di Balai Desa

KBM - Sejumlah pelajar sedang mengikuti KBM dengan fasilitas wifi gratis di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong. YERI NOVELI/RADAR SLAWI Sejumlah pelajar yang tidak memiliki kuota internet, terpaksa mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di balai desa. Itu terjadi di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong, kemarin. LAPORAN : YERI NOVELI SALAH satunya dilakukan Ira Alfuatun Hasanah, dia terpaksa nongkrong berjam-jam di Balai Desa Rembul hanya untuk nebeng wifi secara gratis. "Saya tidak punya kuota internet. Saya ke balai desa karena ada wifi yang dapat digunakan untuk belajar secara daring,” tutur siswi SMK ini. Sejak pemerintah memberlakukan PJJ, Ira mengaku kerap ke balai desa bersama teman-temannya untuk mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan sistem daring. Jika di balai desa, ia tidak terbebani kuota karena sudah disediakan wifi gratis oleh pihak pemerintah desa setempat. https://radarbanyumas.co.id/duh-tidak-memiliki-hp-untuk-belajar-daring-siswa-smp-di-brebes-pilih-merantau-ke-jakarta/ "Kami tidak punya uang untuk beli kuota, akhirnya numpang di balai desa, kan gratis," ucapnya lugu. Perangkat Desa Rembul M Samsul Rizal membenarkan selama pandemi ini, tidak sedikit siswa yang mengikuti KBM daring di balai desa setempat. Mereka dengan bebas memanfaatkan wifi gratis yang sudah disediakan kantor desa tersebut. “Yang memanfaatkan internet gratis tidak hanya siswi SMA, tapi juga pelajar SD dan SMP," ucapnya. Kepala Desa Rembul Ibnu Efendi menegaskan, kendati gratis, tapi pihaknya selalu memantau kegiatan para pelajar tersebut. Dikhawatirkan, mereka tidak belajar tapi justru membuka game. Apabila ada yang melakukan itu, pihaknya langsung menegurnya. Namun, sejauh ini para pelajar di Desa Rembul selalu memanfaatkan wifi gratis di balai desa hanya untuk mengikuti KBM daring. “Silakan belajar di lingkungan balai desa. Tapi tetap jaga protokol kesehatan. Pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan pakai sabun,” sambungnya. (*gun)

Sumber: