Tambah 7 Orang Positif Covid, Klaster Lamaran Merajalela di Boyolali, Total Capai 20 Orang Positif

Tambah 7 Orang Positif Covid, Klaster Lamaran Merajalela di Boyolali, Total Capai 20 Orang Positif

Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina (kanan). (TRI WIDODO/RADAR SOLO) BOYOLALI - Kasus Covid-19 di Boyolali bertambah tujuh orang, dengan lima orang di antaranya berasal dari klaster lamaran. Hingga saat ini, klaster lamaran menyumbang hingga 20 kasus Covid-19 “Ada tambahan kasus sebanyak tujuh orang, yang masih didominasi dari klaster lamaran Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali Ratri S. Survivalina, kemarin (19/7) ke Radar Solo. Lima kasus baru klaster lamaran, yakni dengan inisial BR, AA, YF, SUM, dan BI. Kelimanya merupakan kontak erat dengan pasien TN. Sebagai informasi, klaster lamaran karena akibat prosesi lamaran tak menggunakan protokol kesehatan. Tragedi itu terjadi di Desa Gondangslamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali bbeerapa waktu lalu. Kini, lamaran yang seharusnya berakhir bahagia menjadi petaka. Tamu di acara itu terkonfirmasi positif Covid-19. Tercatat, hingga Minggu (19/7/2020) malam, jumlah kasus di klaster lamaran mencapai 20 orang. Sementara itu, tambahan kasus lain di luar klaster lamaran yaitu SUL dari Desa Keyongan, Kecamatan Nogosari. "Kasus ini merupakan klaster nakes (tenaga kesehatan) di salah satu rumah sakit swasta di Surakarta,” jelas Lina. Kemudian, satu kasu baru lagi yakni inisial TY, warga Desa Kaligentong, Kecamatan Ampel. Yang bersangkutan merupakan pelaku perjalanan dari Kabupaten Semarang. Selain tambahan kasus positif, ada lima pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh. Yakni AR dan MS dari Desa Sranten, Kecamatan Karanggede. Kemudian DS dari Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak; DP dari Desa Sambi, Kecamatan Sambi; dan SPN asal Desa Ngleses, Kecamatan Juwangi. Dengan begitu, sampai saat ini jumlah kumulatif kasus Covid-19 di Boyolali sebanyak 126 orang. Rinciannya, 63 orang telah dinyatakan sembuh, 60 orang masih dalam perawatan, dan tiga orang meninggal dunia. “Kami tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat Boyolali untuk selalu mematuhi protokol kesehatan, menghindari kerumunan. Menggunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun serta melaksanakan perilaku hidup sehat dengan Germas," pungkas Lina. (wid/ria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: