Penyumbang Kursi Kosong Siswa Terbanyak Tingkat Provinsi dari Wilayah Cabang Dinas Banyumas-Cilacap dan Purbal

Penyumbang Kursi Kosong Siswa Terbanyak Tingkat Provinsi dari Wilayah Cabang Dinas Banyumas-Cilacap dan Purbal

Grafis: Ibnu/Jawa Pos Radar Semarang SEMARANG– Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX dan X Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Provinsi Jateng menjadi penyumbang kursi kosong terbanyak dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online jenjang SMA/SMK Negeri 2020. Untuk wilayah IX meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Kebumen. Sedangkan wilayah X meliputi Kabupaten Banyumas dan Cilacap. Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng Syamsudin Isnaini menjelaskan, untuk wilayah IX, masing-masing kabupaten terdapat sekitar 500 kursi kosong. Sedangkan di wilayah X masing-masing kabupaten terdapat terdapat sekitar 400 kursi kosong. Seperti diketahui, jumlah kursi kosong pasca pengumuman hasil PPDB SMA/SMK Negeri di Jateng mencapai 4.825 kursi. “Untuk 16 SMA Negeri di Kota Semarang terisi penuh, tidak ada yang kosong,” kata Syamsudin Isnaini kepada Jawa Pos Radar Semarang, Rabu (15/7/2020). Dikatakannya, sebanyak 4.825 kursi kosong sudah diputuskan akan diisi calon siswa dari warga kurang mampu. Terutama mereka yang berisiko tidak bisa melanjutkan sekolah karena faktor ekonomi. Pihaknya telah berkoordinasi dengan camat, kades, dan lurah untuk mendata warganya. Sebab, masih banyak warga di wilayah pedesaan yang memang tidak ada rencana melanjutkan sekolah ke jenjang SMA/SMK. “Itu yang kami bidik untuk mengisi kekosongan kursi tersebut,” ujarnya. Selain itu, kursi kosong juga diprioritaskan untuk calon siswa yang tinggal di wilayah tanpa ada SMA/SMK Negeri. Ia mencontohkan di daerah Singorojo, Kabupaten Kendal. “Di sana, jarak SMA/SMK Negeri paling dekat 5 kilometer. Saat PPDB kemarin, tidak ada yang bisa masuk, karena kalah zonasi. Mereka akan kami tawari,” katanya. Pencarian siswa pengisi kursi kosong tersebut akan dilakukan hingga Jumat (17/7/2020). Hal itu dilakukan untuk mengejar tahun ajaran baru yang sudah dimulai sejak 13 Juli 2020 lalu. “Kami tidak menargetkan 4.000-an kursi kosong itu bisa terisi semua, setidaknya sebagian besar terisi,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Jateng Hari Wulyanto. Dikatakannya, porsi 4.825 kursi kosong ini hampir merata antara SMA dan SMK. “Kursi kosong SMA sekitar 2.300-an. Kalau SMK 2.400-an,” bebernya. Sebanyak 4.825 kursi kosong tersebut karena ada siswa yang telah diterima di SMA/SMK Negeri mengundurkan diri, karena memilih sekolah swasta. Jumlahnya mencapai 2.981 orang. Ada juga karena dibatalkan atau terkena diskualifikasi saat proses verifikasi lalu. Jumlahnya mencapai 226 siswa. Sedangkan sisanya, 1.578 kursi, sudah tidak terisi saat proses PPDB. Dikatakan, kebijakan pemenuhan daya tampung tersebut dimaksudkan sebagai upaya peningkatan layanan akses untuk meminimalkan angka anak yang tidak melanjutkan sekolah. Sekaligus upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dalam dimensi lama sekolah. (ewb/aro/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: