Ratusan Pedagang Ayam di Tegal Mogok Jualan

Ratusan Pedagang Ayam di Tegal Mogok Jualan

Seorang pedagang ayam di Tegal. Foto Istimewa PAGUYUBAN Pedagang Ayam Potong (broiler) Kota/Kabupaten Tegal dan Brebes, Sabtu (4/7), menggelar aksi mogok berjualan karena perusahaan kemitraan yang selama ini melakukan droping, terus memainkan harga dengan cara menaikan harga. Salah satu pedagang ayam di Pasar Pagi, KRS, 52, mengaku kosongnya ayam broiler di pasaran Kota/Kabupaten Tegal dan Brebes karena sebagian besar pedagang ayam meliburkan diri atau mogok. ''Tujuan aksi mogok jualan hanya mengingatkan kepada perusahaan kemitraan bahwa akhir-akhir ini perusahaan kemitraan menjual ayam terlalu tinggi. Makanya kami berharap ada penyesuaian harga supaya tidak terlalu memberatkan masyarakat. Terlebih, ini sudah memasuki fase New Normal dan semestinya harga harus ikut normal,'' ungkapnya. Baca Juga : Tak Terkendali, Ramai Buat Kumpul Pesepeda, Akhirnya Akses Alun-Alun Purwokerto Ditutup Saat Malam Minggu Ditambahkan, untuk jalur distribusi ayam diantaranya mulai dari PT ke broker lalu ke penyalur (pengepul), pengecer (bakul) dan konsumen. ''Untuk harga normal ayam potong sampai di konsumen Rp25 ribu sampai Rp30 ribu/kg. Namun saat ini di kisaran harga Rp45 ribu sampai Rp50 ribu/kg,'' katanya. Sementara, pengusaha Warteg di Jalan Perintis Kemerdekaan (Poso), Jeng Lila, 38, hampir sepekan ini mengaku kesulitan mendapatkan daging ayam dari penjual. Kalaupun ada, kami hanya dijatah satu hingga dua ekor saja. Padahal kebutuhan untuk warung saya cukup banyak,'' terangnya. Padahal, dia mulai banyak pesanan lauk yang berbahan utama daging ayam. Sementara keberadaan daging ayam sangat susah dicari di pasaran. ''Kami bersyukur masih mendapatkan satu hingga dua ekor ayam. Sebab banyak teman saya yang juga berjualan warung makan tidak mendapatkan jatah ayam,'' katanya. Terpisah, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Tegal, Heru Prasetyo menyampaikan, kelangkaan daging ayam disebabkan keterbatasan anak ayam usia sehari (Day Old Chick). ''Harga tinggi memang terjadi di seluruh wilayah, termasuk Kota Tegal. Yang bisa diakukan adalah koordinasi dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Peternakan Kabupaten, kota sekitar supaya mendorong tersedianya anak ayam usia sehari secepatnya, sehingga kandang-kandang peternak akan terisi sesuai kapasitas kandang,'' ungkapnya. (gus/wan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: