Empat Aparatur Negara Reaktif di Kabupaten Pekalongan, Pekan Depan Jalani Swab Test

Empat Aparatur Negara Reaktif di Kabupaten Pekalongan,  Pekan Depan Jalani Swab Test

RAPID TEST MASSAL - Ratusan pegawai di lingkungan institusi Pemkab Pekalongan mengikuti rapid test massal. Hasilnya, empat aparatur reaktif. Foto: Hadi Waluyo. KAJEN - Sebanyak empat aparatur negara di Kabupaten Pekalongan reaktif setelah menjalani rapid test. Keempatnya saat ini menjalani isolasi mandiri sembari menunggu jadwal swab test yang direncanakan akan dilakukan pekan depan. "Hasil rapid test kemarin dilakukan terhadap 499 orang. Ada empat yang reaktif," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, dikonfirmasi hasil rapid di lingkungan OPD di Kabupaten Pekalongan, Kamis (2/7/2020). Dikatakan, keempat aparatur yang reaktif ini menjalani isolasi mandiri. Rencananya, keempatnya akan menjalani swab tes pada pekan depan. "Kalau ndak Selasa ya Rabu mungkin swabnya," kata dia. Sebelumnya diberitakan, ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Pekalongan menjalani rapid test massal di Posko Task Force Penanganan Covid-19 Kabupaten Pekalongan di Kantor BPBD setempat, Rabu (1/7/2020). Pegawai yang mengikuti rapid test di antaranya dari BPBD, Dinas Perhubungan, Dinas Satpol PP dan Damkar, dan Kesbangpol. Selain itu, jajaran PMI Kabupaten Pekalongan juga mengikuti rapid test massal tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro mengatakan, sesuai instruksi Bupati semua institusi akan dilakukan rapid. Sebelumnya, kata dia, rapid test dilakukan di Polres Pekalongan dan Kodim 0710 Pekalongan. "Semua institusi nanti akan dirapid secara bergilir sesuai dengan arahan Pak Bupati," kata Wawan. https://radarbanyumas.co.id/17-tenaga-klinis-di-kabupaten-batang-reaktif-hasil-rapid-test-tunggu-hasil-swab/ Selain institusi, lanjut dia, rapid test juga akan kembali menyasar pasar. Ditargetkan, ada sekitar 2.200 sasaran yang menjalani rapid massal tersebut. Disinggung soal hasil rapid test tersebut, Wawan mengaku belum ada laporan karena pendataan masih dilakukan. "Sampai sekarang sekitar 499 orang yang sudah dirapid untuk gelombang kedua ini. Untuk hasilnya, besok mungkin sudah ada," ujar Wawan. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: