NUTRISI HATI
Dr. H. Susanto, M.Si Kualitas seseorang, baik buruknya dia tidak ditentukan olep rupa dan penampilan tidak juga oleh kekayaan, kedudukan sosial, jabatan dan bahkan gelar akademik. Indikator tentang baik dan buruk seseorang adalah qolbu atau hati yang dimiliki oleh orang tersebut. Oleh karena itu hati kita harus dijaga sebaik mungkin dan diberi nutrisi yang terbaik. Beberapa nutrisi terbaik untuk hati dapat dijelaskan berikut ini. Ikhlas Ikhlas adalah sifat dari seorang mukmin yang menjalani hidup dengan melaksanakan ajaran Islam secara murni, konsekuen dan keseluruhan. QS. Az Zumar (39) : 2 dan 14, QS. Al Bayyinah (98) : 5, QS. Al Baqarah (2) : 208. Syukur dan Sabar Sebagai seorang mukmin kita harus memiliki kemampuan untuk bersyukur apabila ia mendapat sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan, kesuksesan, mendapat rezeki, dan semacamnya. Apabila kita mendapati sesuatu yang tidak diharapkannya, entah itu berupa kesedihan, kegagalan, mendapat bala bencana, dan semacamya, maka ia memiliki ketahanan untuk selalu bersabar. QS. Ibrahim (14) : 7, QS. An Naml (27) : 19, QS. Al Baqaraah (2) : 155-157, QS. Ash Shaaffaat (37) : 102. Optimis dan Berpikir Secara Positif atau Khusnudzon Garis kehidupan setiap manusia sudah ditentukan-Nya, tugas kita adalah berpikir, berusaha dan berdoa agar kehidupan kita berada dalam ridha-Nya.Sebagai mukmin kita harus memberi nutrisi hati kita dengan optimis dan berpikir secara positif atau khusnudzon. Berpikir positif atau khusnudzon kepada siapa? Pertama : berpikir positif atau khusnudzon kepada Allah SWT. Kedua : berpikir positif atau khusnudzon terhadap diri sendiri. Ketiga : berpikir positif atau khusnudzon pada mukmin yang lain. Keempat : berpikir positif pada waktu. QS. Ali Imran (3) : 139, QS. An-Nahl (16) : 97. Qonaah Menurut istilah qonaah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari sifat tamak, karena rezeki yang kita dapatkan sudah menjadi ketentuan Allah SWT. Apapun yang kita terima dari Allah SWT merupakan karunia yang tiada terhingga. Istiqomah Istiqomah adalah menempuh jalan (agama) yang lurus (benar) dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Istiqomah ini mencakup pelaksanaan semua bentuk ketaatan (kepada Allah SWT) lahir dan batin, dan meninggalkan semua bentuk larangan-Nya. Dengan demikian maka istiqomah adalah tetap dalam keadaan iman dan taqwa dalam situasi dan kondisi bagaimanapun. QS. Fushshilat (41) : 30, QS. Al Ahqaf (46) : 13-14.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: