Bikin Bom Buat Kabur dari Penjara, Napi Malah Kena Ledakan

Bikin Bom Buat Kabur dari Penjara, Napi Malah Kena Ledakan

Cara dua napi bernama Tarmidzi dan Fauzi untuk kabur dari Lapas Lhokseumawe, Aceh memang tergolong nekat. Kemarin (23/10) keduanya berupaya kabur dengan membuat bom rakitan berdaya ledak low explosive dengan modal kaleng makanan sarden dan sejumlah bahan peledak. Hasilnya, bukannya berhasil kabur, keduanya malah terluka akibat ledakan tersebut. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Agus Rianto menjelaskan, kejadian bermula kemarin siang pukul 14.30 saat seorang tukang masak Lapas bernama Saiman mendengar adanya sebuah ketukan. "Ketukan itu berasal dari pintu yang ruangannya untuk jalur pipa air Lapas," terangnya. Saat membuka ruangan itu, lanjutnya, tak terlihat siapapun. Hanya terlihat ada sebuah lubang kecil. Namun, saat Saiman memulai kembali pekerjaannya, secara tiba-tiba ledakan terjadi dari arah ruangan jalur pipa air tersebut. Bahkan, Saiman terpental karena ledakan itu. "Ternyata, diketahui setelah ledakan itu ada dua napi yang terluka di ruang itu," jelasnya. Seorang napi bernama Tarmidzi terluka karena terkena serpihan. Sedangkan, Fauzi mengalami putus telapak tangan. Keduanya diduga menjadi pelaku yang meletakkan bom dengan daya ledak low explosive tersebut. "Lalu dilakukan olah tempat kejadian perkara (olah TKP)," terangnya. Dalam olah TKP itu ditemukan serpihan kaleng makanan Sarden. Lalu, ada juga sebuah pemicu dari baterai dan pemicu dengan sistem sumbu. Pemicu itu dalam kondisi belum meledak. "Semua itu ditemukan di ruangan tersebut," jelasnya. Diketahui juga terdapat lubang yang terlihat adanya bekas ledakan. Kemungkinan besar, bom yang dibikin itu digunakan untuk memperlebar lubang jalur pipa tersebut. "Kemungkinan keduanya ingin kabur dengan meledakkan lubang tersebut," ujarnya. Soal dari mana asal bahan peledak, Agus menuturkan bahwa semua dalam pemeriksaan. Ada kemungkinan bahan peledak itu diselundupkan masuk ke lapas. "kita akan lihat siapa saja yang mengunjungi mereka dan sistem pengamanannya," jelasnya. Terkait kemampuan kedua napi membuat bom low explosive belum juga diketahui. Kedua napi itu dipastikan bukan napi kasus terorisme, namun napi berlatarbelakang kasus narkotika. "Nah, itu tunggu pemeriksaan," paparnya. Saat ini, kedua napi yang terluka telah dilarikan ke rumah sakit Kesrem Binjai untuk mendapatkan perawatan. Dipastikan sudah tidak ada lagi bahan peledak yang berada di lapas. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: