Superionik, Ilmuwan China Menemukan Inti Bumi: Inti Luar Berbentuk Cair dan Inti Dalam Padat

Superionik, Ilmuwan China Menemukan Inti Bumi: Inti Luar Berbentuk Cair dan Inti Dalam Padat

Ilmuwan peneliti dari China, Institut Geokimia Akademi Ilmu Pengetahuan China (IGCAS) mengklaim menemukan inti bumi. Tim Ilmuwan peneliti dari China yang dipimpin Prof. HE Yu itu, mengatakan, inti bumi bercirikan memiliki tekanan dan suhu yang sangat tinggi. Ilmuwan peneliti dari China juga mnenyebut Bagian terdalam planet (bumi) terdiri dari inti luar berbentuk cair dan inti dalam padat. Artinya, inti bumi bukanlah berbentuk padat normal, tetapi terdiri dari subkisi logam (iron/Fe) padat dan mirip cairan. Komposisi unik itu, kata Ilmuwan peneliti dari China, merupakan unsur ringan yang juga dikenal sebagai keadaan superionik. Elemen ringan, seperti cairan sangat difusif dalam subkisi logam di bawah kondisi inti dalam. Inti bagian dalam terbentuk dan tumbuh karena pemadatan logam cair pada batas inti bagian dalam. Sementara itu, inti bagian dalam tidak sepadat logam murni dan beberapa elemen ringan diyakini ada di inti bagian dalam. Superionik merupakan keadaan peralihan antara padat dan cair, banyak terdapat di bagian dalam planet. Menggunakan simulasi komputasi tekanan tinggi dan suhu tinggi berdasarkan teori mekanika kuantum, peneliti dari IGCAS dan Center for High Pressure Science & Technology Advanced Research (HPSTAR) menemukan beberapa paduan Fe-H, Fe-C, dan Fe-O berubah menjadi keadaan superionik di bawah kondisi inti dalam. Dalam paduan logam superionik, elemen ringan menjadi tidak teratur dan berdifusi seperti cairan dalam kisi, sementara atom Fe tetap teratur dan bergetar di sekitar kisi-kisinya, membentuk kerangka logam padat. Koefisien difusi C, H, dan O dalam paduan logam superionik sama dengan dalam Fe cair. "Ini sangat tidak normal. Pemadatan logam di batas inti bagian dalam tidak mengubah mobilitas elemen ringan ini, dan konveksi elemen ringan terus berlanjut di inti bagian dalam,” kata Prof. HE Yu, penulis utama dan koresponden studi tersebut. https://radarbanyumas.co.id/akibat-gempa-ada-bagian-tembok-besar-china-yang-runtuh-cek-kondisinya/ "Hasil kami cocok dengan pengamatan seismologi. Ini adalah elemen seperti cairan yang membuat inti bagian dalam melunak," kata peniliti lain IGCAS, SUN Shichuan. Elemen cahaya yang sangat difusi dapat memengaruhi kecepatan seismik, memberikan petunjuk penting untuk memahami misteri lain di inti dalam. Salah satu misteri lama tentang inti dalam ialah bahwa ia cukup lunak dengan kecepatan gelombang geser yang cukup rendah. Para peneliti menghitung kecepatan seismik dalam paduan logam superionik ini dan menemukan penurunan yang signifikan dalam kecepatan gelombang geser. (Scitech Daily/ant/jpnn/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: