Penembakan Brutal Tewaskan 26 Orang

Penembakan Brutal Tewaskan 26 Orang

Pasukan keamanan Thailand mengevakuasi warga dalam mal Terminal 21 usai baku tembak dengan pelaku penembakan massal Nakhon Ratchasima, Thailand, Minggu (9/2). (ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/foc) THAILAND– Kondisi Thailand masih tegang usai penembakan yang menewaskan 26 orang di area pusat perbelanjaan di kota Nakhon Ratchasima, sekitar 150 mil timur laut Bangkok, Sabtu malam (8/2). Sedikitnya 26 orang tewas dalam kejadian penembakan massal itu. Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan tak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam kejadian itu. “Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam kejadian itu,” kata Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah kepada JawaPos.com, Minggu (9/2). Pihak KBRI Bangkok juga sudah mengeluarkan imbauan agar semua WNI hati-hati. Melalu media sosial, semua WNI diminta untuk waspada. “Melalui medsos KBRI agar WNI meningkatkan kehati-hatian,” tegasnya. Tentara pelaku penembakan massal di Kota Nakhon Ratchasima, Thailand tersebut bernama Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, 32 tahun. Jakrapanth mulai melakukan tindakan kejinya pada sekitar pukul 3 sore, Sabtu, (8/2). Dia mulai menembak di sebuah rumah lalu pergi ke sebuah markas militer untuk menembak atasannya sebelum datang ke pusat perbelanjaan Terminal 21 di kota itu dan melakukan penembakan massal. “Kami tidak tahu mengapa dia melakukan ini. Tampaknya dia marah,” kata Kongcheep Tantrawanit, juru bicara kementerian Pertahanan Thailand, seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 8 Februari 2020. Pelaku sempat mengunggah pesan ke jejaring sosial Facebook bertulskan,”Kematian tidak terelakkan bagi semua orang. Apakah saya harus menyerah,” kata Thomma di akun Faceboo miliknya. Jarak antara lokasi penembakan pertama yaitu sebuah markas militer dan pusat perbelanjaan sekitar 250 kilometer. Media Bangkok Post melansir aksi penembakan massal ini terjadi saat Jakrapanth menembak mati komandannya dan dua orang lainnya di Kamp Surathampithak pada sekitar pukul 3.30 sore, Sabtu kemarin. Lalu, dia mencuri sejumlah senjata dan amunisi sebelum melarikan diri dengan mengendarai sebuah mobil Humvee curian. Pelaku kemudian bersembunyi di pusat perbelanjaan selama berjam-jam dan akhirnya ditembak mati oleh pasukan keamanan Minggu pagi, (9/2) seperti dilansir dari Wall Street Journal. Media lokal mengatakan pelaku bertugas di sebuah markas militer di dekat Kota Nakhon Ratchasima. Manajemen Facebook telah menghapus unggahan itu. “Hati kami berdoa untuk para korban, keluarganya, dan komunitas yang terdampak akibat tragedi di Thailand ini. Tidak ada tempat di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kejahatan semacam ini. Kami juga tidak mengizinkan orang-orang memuji atau mendukung serangan ini,” begitu pernyataan manajemen Facebook. (*/jpg/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: