Marquez - Quartararo Saling Puji di Akhir Laga
motogp.COM SALING PUJI:Rider Petronas Yamaha Fabio Quartararo (kiri), Honda Marc Marquez (kanan) di race MotoGP, San Marino, Minggu (15/9) MISANO – Sejak sesi kualifikasi, rider Repsol Honda Marc Marquez dilanda kegelisahan. Pembalap Spanyol itu hampir menabrak rider Yamaha Valentino Rossi di tikungan hairpin, Sirkuit Misano, San Marino. Meski sempat dipanggil FIM Steward Panel dan bebas dari hukuman, namun insiden itu membuat keraguan fans Marquez meihat idolanya tampil apik di seri balapan minggu kemarin. Apalagi Marquez dikalahkan Andrea Dovizioso dan Alex Rins di Austria dan Inggris di sesi kualifikasi. The Baby Alien-sebutan Marc- terpental ke posisi lima. Kendati demikian, ia keluar sebagai kampiun setelah menyalip rider Petronas Yamaha Fabio Quartararo di lap terakhir San Marino. "Bermain di sini (San Marino) selalu membuat saya tertantang. Banyak yang menginginkan saya jatuh. Tentu saja ia itu tidak mudah. Saya selalu termotivasi penuh, kata Marquez kepada Crash. Ia juga menanggapi seliweran berita bahwa insidennya bersama Rossi adalah kesengajaan. “Saya tahu bahwa di sini bukan perang mikrofon (debat kusir.red), bagi saya laga yang sebenarnya ada di lintasan,sambungrider Spanyol itu. Marquez juga membeberkan strateginya menang dalam balapan 27 lap di Misano kemarin. Salah satunya, ia bisa belajar ada kesalahan yang dilakukannya di setiap lap terakhir. Dalam dua balapan terakhir, ia kalah di tikungan terakhir yang menurutnya adalah kesalahan fatal. “Sebelumnya saya kalah di lap terakhir dan itu dua kali secara beruntun. Saat melihat Quartararo, saya memakai cara lain yakni mengikutinya hingga lap terakhir,” ujarnya. Ya, Marquez terus menempel ketat rider Petronas Yamaha itu sepanjang lomba. Sampai pada putaran-putaran terakhir, rider Repsol Honda langsung melakukan ovartake dan mengasapi Quartararo. “Di lap terakhir saya bisa saja ada dibelakangnya dengan gap 0,8, tapi saya tak mau jadi yang kedua,” ujarnya. Marquez pun memuji kestabilan Quartararo dalam race kemarin. Menurutnya, Fabio telah menunjukkan bakatnya sebagai pembalap. Bahkan, ia menyebut rider Perancis itu akan menjadi juara dunia tahun depan. “Saat ini, ia (Quartararo) adalah lawan yang harus kami hindari. Aku memprediksi bahwa tahun depan dia akan jadi seorang pesaing yang berat untuk gelar juara dunia,” tuturnya. Sementara, Quartararo memuji kecepatan motor Marquez. Di tangan The Baby Alien Honda RC213V berubah bak mesin pesawat. “Ia berhasil melewati saya di Tikungan 1, saya kira bisa membalasnya, tapi dia (Marquez) tampil konsisten hingga di Tikungan 4, katanya. Titik kuatnya ada di Tikungan 6 dan 8, motornya sangat kencang seolah ia menggunakan mesin pesawat terbang,” sambungnya. Seri San Marino menjadi kemenangan ketujuh Marquez di musim ini. Ia makin mengokohkan posisinya yang unggul 93 poin di puncak klasemen sementara. Sementara Quartararo sudah mengantongi empat podium dan berada di posisi tujuh klasemen sementara, ia hanya terpaut 17 poin dari posisi enam rider Monster Energy Yamaha,Valentino Rossi. Balapan berikutnya akan berlangsung di MotoGP Aragon, Minggu 22 September akhir pekan ini.(dbs/fin/tgr/acd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: