Perang Lini Tengah Timnas Indonesia Vs Timnas Thailand

Perang Lini Tengah Timnas Indonesia Vs Timnas Thailand

Marc Klok (kiri) akan jadi andalan Indonesia di lini tengah/pssi.org Tim nasional Indonesia U-23 akan menantang Thailand U-23 di babak semifinal cabang olahraga sepak bola SEA Games 2021, sore nanti. Garuda Muda butuh kerja keras jika ingin jadi pemenang di Stadion Thien Truong dan lolos ke final. Sejarah pertemuan kedua negara di ajang SEA Games menunjukkan Thailand memang sangat superior. Dari 22 duel sebelumnya. Tim Gajah Putih menang 15 kali dan hanya kalah di lima pertemuan. Meski begitu, di dua pertemuan terakhir, Indonesia lebih unggul dengan satu kemenangan dengan sekali imbang. Kemenangan tersebut diraih Indonesia pada SEA Games 2019. Saat itu, Garuda Muda yang dilatih Indra Sjafri menang 2-0 di fase grup. Kedua gol Indonesia dilesakkan Osvaldo Haay dan Egy Maulana Vikri yang sore ini akan kembali menjadi andalan lini serang tim besutan Shin Tae-yong. Melihat penampilan kedua negara di fase grup, perang lini tengah akan jadi kunci di pertandingan ini. Di Grup A, Indonesia hanya didikte Vietnam. Sementara Thailand yang menghuni Grup B selalu tampil dominan di pertandingan mereka meski sempat bermain 10 orang kontra Malaysia. Bahkan, di tiga laga terakhir, Thailand melakukan penguasaan bola rata-rata di atas 65 persen. Catatan statistik itu membuat Marc Klok dan kawan-kawan harus bekerja ekstra keras. https://radarbanyumas.co.id/timnas-u-23-indonesia-vs-thailand-tanding-kamis-besok-sore-pukul-16-00-shin-tae-yong-dapat-kabar-bahagia/ Dalam susunan skuat Thailand, fokus mereka memang memperkuat barisan gelandang. Itu bisa dilihat dengan bergabungnya dua gelandang senior; Worachit Kanitsribampen dan Weerathep Pomphan dalam tim Alexandre Mano Polking. Keduanya selalu menjadi pilar yang tak tergantikan di lini tengah Thailand. Marc Klok (kiri) akan jadi andalan Indonesia di lini tengah/pssi.org Tak hanya Worachit Kanitsribampen dan Weerathep Pomphan, barisan gelandang Thailand juga disii dua pemain yang merumput di Eropa yakni Benjamin Davis dan Chayapipat Supunpasuch. Davis bermain untuk klub Inggris, Oxford United. Sementara Chayapipat Supunpasuch merumput bersama klub Portugal, Estoril. Satu nama lain yang juga perlu mendapat perhatian di sektor tengah Thailand adalah Ekanit Panya. Pemain Chiangmai United berusia 22 tahun tersebut sejauh ini sudah mencetak dua gol. Brace Ekanit di laga kontra Singapura membuat barisan gelandang Thailand total sudah menyumbang empat gol. Makanya, Indonesia tidak bisa bermain dengan tiga gelandang stylish sekaligus seperti dalam laga kontra Timor Leste, Filipina, dan Myanmar. Klok yang diprediksi akan jadi starter mesti didampingi gelandang pekerja seperti Rachmat Irianto atau Alfeandra Dewangga Santosa. Apalagi, absennya Asnawi Mangkualam Bahar diyakini membuat Thailand akan mencoba mengekspose sektor bek kanan yang bakal diisi Ilham Rio Fahmi. Kehadiran pemain seperti Rachmat Irianto atau Alfeandra Dewangga di posisi gelandang bertahan akan sangat membantu pertahanan Indonesia. Terlepas dari kemungkinan anak asuhnya akan dipaksa bekerja keras sepanjang pertandingan, Shin tae-yong mengirim pesan optimisme jelang semifinal ini. Menurutnya, timnya punya kemampuan untuk menyaingi Thailand dan siap melakoni semifinal ini. “Saya sudah punya pengalaman di Piala AFF dan ini pertama kali di SEA Games. Thailand, Vietnam, dan Indonesia selalu jadi saingan,” kata Shin Tae-yong percaya diri dikutip dari situs resmi PSSI. Di ajang AFF tahun lalu, Shin berhadapan dengan pasukan Alexandre Mano Polking di babak final. Dalam duel dua leg tersebut, Indonesia kalah 0-4 di pertemuan pertama sebelum imbang 2-2 di partai kedua. Shin mengakui bahwa di laga final itu Thailand memang lebih baik. Akan tetapi, pelatih asal Korea Selatan itu meyakini laga sore nanti akan menjadi pertarungan berbeda. “Kami memang kalah oleh Thailand di Final Piala AFF 2020, tetapi situasi kali ini berbeda. Ini turnamen untuk tim U-23 dan kami sudah melakukan persiapan yang cukup baik untuk melawan Thailand,” tegasnya yang kembali bisa memainkan Saddil Ramdani di laga ini. Khusus Ilham Rio Fahmi yang dianggap sebagai titik lemah, Shin menegaskan pemain Persija itu sama sekali tidak membuatnya khawatir. Menurutnya, Ilham Rio Fahmi sudah menunjukkan peningkatan performa di tiga laga terakhir. “Ilham Rio saat itu menjadi starter saat laga perdana melawan Vietnam meski belum maksimal. Tetapi setelah itu performanya makin naik sebagai pemain pengganti di babak kedua setiap laga. Untuk besok (hari ini) apakah Ilham Rio main atau tidak dilihat saja nanti,” ujarnya. Optimisme sama juga dilontarkan Marc Klok. “Kami tidak ada masalah dan siap melawan Thailand. Ya, mereka tim yang bagus, namun kami harus yakin untuk meraih kemenangan,” tegas Marc Klok. Pemain Persib bandung itu mengatakan, target mereka adalah meraih medali emas. Karena itu, mereka harus siap bertarung dan memenangkan setiap pertandingan hingga babak final. “Dari awal saya sudah bilang, target saya adalah juara. Siapa pun lawannya, kami harus siap dan kalahkan. Kami harus selalu bekerja keras, disiplin, dan fokus,” jelas mantan pemain PSM tersebut. Di kubu Thailand, pelatih Alexandre Mano Polking menunjukkan respek tinggi pada Indonesia. Menurutnya, dengan materi pemain yang sebagian besar tampil di Piala AFF 2020, Indonesia akan menjadi ujian berat bagi anak didiknya. “Indonesia adalah tim terkuat di turnamen ini (SEA Games), bahkan jika dibandingkan dengan Vietnam. Sejumlah pemainnya yang bermain di Piala AFF disertakan ke skuat SEA Games. Mereka sangat kuat, cepat, dan menyerang dengan sangat baik,” kata Polking di media Vietnam, 24h. Pelatih berdarah Jerman-Brasil itu juga menyebut persiapan anak asuh Shin tae-yong sangat bagus. “Mereka berlatih bersama selama enam pekan. Melawan mereka akan sulit karena Indonesia berlari tanpa lelah, dan Shin Tae-yong punya pengalaman yang sangat baik,” jelas Polking. Kendati demikian, ia memastikan anak asuhnya sangat siap melakoni laga ini. Ia bahkan mengklaim sejak awal sudah mempersiapkan skenario untuk semifinal ini. Thailand yang menjadi kolektor juara terbanyak cabor sepak bola SEA Games dengan 16 medali emas (terakhir 2017) melenggang ke semifinal sebagai juara Grup B. Setelah menelan kekalahan 1-2 kontra Malaysia yang diwarnai pengusiran bek mereka, Jonathan Khemdee di babak pertama, Thailand menyapu bersih tiga laga berikutnya menghadapi Singapura, Kamboja, dan Laos. Sebaliknya, Indonesia yang memburu emas ketiga setelah SEA Games 1987 dan 1991 lolos ke empat besar sebagai runner up Grup A. Sama seperti Thailand, Tim Garuda Muda mengawali turnamen dengan kekalahan 0-3 dari Vietnam sebelum menggilas Timor Leste, Filipina, dan Myanmar. (amr/fajar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: