Garuda Muda Terancam Tanpa Pemain Pilar

Garuda Muda Terancam Tanpa Pemain Pilar

JAKARTA - Tim Nasional (Timnas) Sepak Bola Indonesia U-23 terancam tidak diperkuat oleh para pemain andalannya di ajang SEA Games 2019 yang bakal berlangsung di Filipina pada November, mendatang. Pemain-pemain yang dimaksud adalah pemain yang berakarier di luar negeri seperti, Egy Maulana Vikri (Lechia Gdansk), Saddil Ramdani (Pahang FA), Ezra Walian (pinjaman RKC Waalwijk) dan Firza Andika (AFC Tubize). Menurut pelatih Timnas Indonesia U-23 Indra Sjafri, keempat pemain tersebut belum tentu bisa memperkuat Garuda Muda lantaran pesta olahraga dua tahunan negara se-Asia Tenggara itu tidak masuk dalam kalender FIFA. Sehingga para klub yang menaungi kemungkinan besar tidak bisa melepas para pemain ke Timnas Indonesia U-23. "SEA Games ini kan ajang multievent, yang bukan masuk dalam agenda FIFA dan AFC. Oleh sebab itu, empat pemain kita yang bermain di luar negeri, harus segera kita selesaikan (keputusannya) dari sekarang, apakah mereka benar-benar bisa bermain di SEA Games atau tidak," tutur Indra Sjafri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/6) kemarin. "Apalagi, mereka itu bermain di klub Eropa (Egy, Firza dan Ezra) yang sudah pasti jadwalnya tidak sesuai dengan ajang SEA Games 2019 ini. Jika, jadwal SEA Games sama dengan FIFA Matchday tentunya akan diizinkan, kalau tidak kita yang akan bermasalah nantinya," sambung Indra Sjafri. Kepastian keempat pemain yang diinginkan Indra mengingat pendataran terakhir pemain untuk SEA Games 2019 pada 2 September mendatang. Mantan pelatih Bali United itu tak ingin keempat pemain yang bermain di luar negeri itu datang mendadak, lantaran hal tersebut diakuinya akan mengganggu persiapan tim. Indra sendiri berencana memanggil 40 pemain untuk mendapatkan tim inti yang akan dibawa ke SEA Games 2019. Dari jumlah tersebut akan disaring menjadi 20 pemain yang nantinya membela Garuda Muda di SEA Games 2019. "Jangan sampai nantinya, kita sudah jalan satu atau dua minggu, baru ada kepastian, karena dari 40 hanya 20 pemain yang bisa kita bawa. Dan ini yang saya akan antisipasi sejak saat ini. Kita juga mewanti-wanti PSSI. Semoga pemain yang sudah masuk dalam rangka tim bisa diselesaikan dari sekarang," tutur Indra. Lebih lanjut, Indra menjelaskan, 40 nama yang bakal dipanggil untuk menjalani pelatnas dan seleksi Timnas U-23 pada Juli mendatang merupakan pemain-pemain yang mengikuti seleksi tahap pertama. Ia mengaku sudah mengantongi 23 pemain dari seleksi tahap pertama dan butuh 17 nama lagi untuk memenuhi target 40 pemain yang ia canangkan. Rencananya, Indra bakal memberikan kesempatan menyeleksi pemain dari Liga 2 Indonesia. Usia emain yang dicarinya berkisar mulai kelahiran 1997 hingga 1999. "Dari 40 pemain itu, saya sudah punya 23 pemain yang tampil di Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF lalu. Jadi kita butuh tambahan 17 pemain itu. Nanti Juli TC untuk melihat pemain yang berkompetisi di Liga 2. Usianya pun Kelahiran 1997, 1998, paling tua 1999 lah, kecuali Witan Sulaeman (kelahiran 2001)," terang Indra. Di sisi lain, Indra juga mengatakan anak asuhnya direncanakan bakal melakoni laga uji coba internasional. Rencananya, Garuda Muda bakal menjalani laga persahabatan melawan Iran U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta dan di Papua sebagai laga seremonial peresmian Stadion Papua Bangkit pada September 2019, mendatang. "Jika tidak salah, bakal ada uji coba internasional menghadpai Iran U-23. Namun, coba tanya kepastiannya kepada Sekjen PSSI (Ratu Tisha). Kalau tidak salah, uji coba itu bakal dilangsungkan di SUGBK dan di Papua pada bulan September. Apakah rencanan itu bisa dirilis atau tidak saya tidak tahu. Yang pasti, ada uji coba internasional yang sudah disiapkan oleh PSSI," tukasnya. (gie/fin/wsa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: