Fans Jerman Baku Hantam dengan Fans Ukraina

Fans Jerman Baku Hantam dengan Fans Ukraina

LILLE – Empat hari, tiga kerusuhan. Setelah bentrok mengerikan antara suporter Inggris versus Rusia di Marseille Sabtu malam lalu (Minggu WIB, Red), kekerasan meluas. Fans Irlandia Utara bentrok dengan warga lokal Nicepada hari yang sama. Dini hari kemarin, giliran pendukung Jerman yang terlibat baku hantam dengan fans Ukraina di Lille. Dua orang dilaporkan terluka. Keributan pecah ketika hooligan Jerman menyerang pendukung Ukraina di dekat stasiun di pusat kota Lille sebelum pertandingan kedua tim di Stade Pierre Mauroy berlangsung. Menurut relawan Jerman Volker Goll, lebih dari 50 hooligan Jerman terlibat dalam penyerangan tersebut. ''Polisi datang terlambat,'' kata Goll, seperti dikutip kantor berita SID. SID melaporkan, sekitar 150 fans garis keras Jerman datang ke Lille untuk mendukung timnas. Seorang reporter TV Jerman diserang. Polisi Prancis juga membenarkan dua orang pendukung Ukraina terluka pasca bentrokan di Palaces Charles de Gaulle. Sejumlah foto dan video yang tersebar di media sosial menunjukkan bahwa para ultras itu merangsek ke rombongan pendukung Ukraina dengan melempari kursi. Gambar lainnya menunjukkan para hooligan Jerman berpose di depan Reichskrigsflagge, bendera Jerman yang digunakan sebelum 1919 dan mereka tampak menghormat dengan cara Nazi. Mereka juga berteriak “Germany Hooligan”. Polisi federal Jerman sebenarnya telah mencegat 18 hooligan di Dresden, dan tiga lainnya di Kaiserslautern, dekat perbatasan Prancis Minggu waktu setempat. Namun tetap saja ada yang lolos dan membikin keributan di Prancis. ''Para hooligans melihat (Euro) ini adalah kesempatan terakhir mereka untuk tampil di publik setelah bertahun-tahun mendapat tekanan dari aparat,'' terang seorang petinggi polisi dikutip Spiegel Online. ''Mereka ingin berbuat onar dan mengamuk karena untuk setelah ini di tehun-tahun berikutnya tidak akan bisa lagi,'' tandasnya. Menurut perwira polisi tersebut di Piala Dunia Rusia dan Qatar 2018 dan 2022 serta Euri 2020, akan sangat sulit bagi para hooligan tersebut untuk berulah. Sistem keamanan akan ditingkatkan secara signifikan, dan ada ancaman penjara bagi para perusuh. Belum lagi akan ada pengetatan ijin bepergian bagi mereka yang diduga fans garis keras. Sementara itu, menyusul bentrok antara pendukung Rusia dan Inggris malam sebelumnya, UEFA mengeluarkan ancaman akan mengeliminasi dua timnas tersebut dari Euro jika kerusuhan kembali terulang. Di sisi lain UEFA juga mengakui adanya kelemahan dari sistem keamanan di dalam stadion. Otoritas Prancis menyatakan telah menangkap 63 orang terkait sejumlah keributan suporter yang terjadi sejak Euro 2016 dimulai. Pemerintah setempat juga memberi kewenangan tambahan kepada polisi untuk melarang penjualan alkohol di sekitar stadion. (cak/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: