Misi Cristiano Ronaldo di Dalam Memburu Trofi Henry Delaunay di Euro 2016

Misi Cristiano Ronaldo di Dalam Memburu Trofi Henry Delaunay di Euro 2016

SAINT-ETIENNE – Jangan ditanya berapa jumlah lorong stadion yang ditelusuri Cristiano Ronaldo di dalam misinya memburu trofi Henry Delaunay. Sudah 28 lorong stadion dijelajahinya demi tugas yang bahkan belum mampu didapatkan legenda Selecao das Quinas, julukan Portugal. Hasilnya? Lorong itu tidak pernah berujung. Nah, apakah ujung lorong itu akan berawal di Stade Geoffroy-Guichard, Saint-Étienne dini hari nanti saat Portugal mengawali misinya di Euro 2016 dengan menghadapi Islandia? ''Ronaldo tetap akan kesulitan menjuarai Euro,'' klaim legenda Brasil, Pele, dalam wawancaranya sebagaimana yang dikutip dari Goal. Pele mengakui, Ronaldo memang jempolan di level klub. Bermain di mana pun penyerang yang akrab dengan inisial CR7 itu selalu menjadi legenda. Baik di Manchester United, ataupun Real Madrid. United bahkan harus berterima kasih dengan enam musim pengabdian Ronaldo di Old Trafford. United bersama Ronaldo mendulang tiga trofi Premier League dari 2006 hingga 2009. Selain itu, juara Liga Champions 2007-2008 plus Piala Dunia Antar Klub 2008 jadi pembuktian betapa pentingnya peran Ronaldo. Meskipun tidak sebanyak di Real, Ronaldo tetap berkontribusi untuk memberi gelar bagi Los Blancos – julukan Real. Dalam tujuh musim sejak musim panas 2009, Ronaldo baru menyumbangkan empat trofi. Termasuk keberhasilannya mengangkat Si Kuping Besar (sebutan trofi Liga Champions), dalam final di San Siro, Milan, 29 Mei. ''Silakan memuji tendangan penaltinya yang mengantarkan Real untuk menjuarai Liga Champions. Tapi ingat, dia tidak bersama Real, melainkan Portugal. Dibandingkan tim-tim kontestan Euro 2016 lainnya, Portugal tidak lebih kuat,'' tutur Pele ketika diwawancarai di Times of India. ''Melihat Portugal melaju sampai semifinal Euro 2012 saja saya sudah senang,'' tambah Pele. Ya, sepanjang 13 tahunnya memperkuat Portugal, Ronaldo sudah pernah turun dalam tiga kali Euro. Paling banter, hanya menjejak sampai ke laga final sebagai runner up. Itu pun berlangsung di depan publiknya sendiri pada 2004. Yang lainnya? Sebelum dijegal Spanyol pada semifinal Euro 2012 via adu tendangan penalti 2-4, langkah Portugal dalam Euro 2008 dijegal Jerman di perempat final dengan skor 2-3. Tahun ini akan menjadi Euro keempat peraih dua kali gelar FIFA Ballon d'Or tersebut demi memutus tren hoodoo-nya dengan trofi Henry Delaunay. Mampukah Ronaldo? Dalam wawancaranya dalam situs resmi UEFA, bapak satu anak tersebut konfiden penantiannya akan berakhir di angka empat. Pecah telornya bakal terjadi saat turnamen Euro keempatnya ini. ''Masa depan positif ada di depan kami, dan Portugal akan memenangi hal besar,'' kata Ronaldo, dikutip dari EFE. Ronaldo mengklaim pengalaman yang menjadi dasar kepercayaan dirinya akan juara Euro 2016 ini. Dari 23 pemain yang diboyong oleh Fernando Santos ke Prancis, ada sembilan pemain di antaranya sudah memiliki minutes play dalam major tournament paling bergengsi di benua Biru itu. Ronaldo-lah salah satunya. Ronaldo memulai caps Euro-nya pada edisi 2004 bersama generasi Luis Figo dan Nuno Gomes. Sejak show of force-nya di depan publik sendiri itu, Ronaldo semakin tidak tergantikan di dalam skuad Portugal. Dari yang awalnya hanya 66,6 persen (6 main 2 pengganti) sebagai starter di Euro 2004, pada Euro 2008 dia 80 persen menyegel slot starter dengan empat kali dari lima kali main. Puncaknya empat tahun lalu 100 persen tempat di lini depan Portugal menjadi miliknya. Selain Ronaldo, Nani dan Ricardo Carvalho juga punya pengalaman bermain dalam minimal dalam dua edisi Euro. ''Bukan hanya dalam Euro kali ini saja. Bukan tidak mungkin ada gebrakan dari kami dalam Piala Dunia 2018,'' koar pemain yang juga menjadi kapten timnas Portugal tersebut. Sampai saat ini, 28 caps Euro sudah dikantongi Ronaldo. ''Kami menyadari bahwa kami mempunyai peluang yang unik untuk menjadi juara di turnamen antar negara Eropa ini. Tapi, ya inilah sepak bola. Sepak bola sudah mengajarkan saya berbagai hal. Di akhir kesimpulannya, kami tahu bahwa tidak yang pasti dalam sepak bola. Termasuk siapa juara di sini nanti,'' tambahnya. Sementara itu, dilansir dari Daily Mail, Santos berkeyakinan bahwa ledakan Ronaldo tidak akan tertunda dari laga pertamanya di Euro nanti. Sepanjang 2016 ini misalnya. Dua laga terakhir dimainkan sebagai starter, Ronaldo bukan hanya berkontribusi dari minutes play-nya. Tiga gol diciptakan pemain top skor Liga Champions 2015-2016 itu dari dua kali laga uji coba sebelum Euro. Satu gol ke gawang Belgia (29/3), dan dua lainnya ke gawang Estonia (8/6). Atau, jika dirata-rata dari dua laga kemarin Ronaldo membukukan statistik gol 1,5 gol per laga. ''Saya sudah berbicara empat mata dengannya (Ronaldo), dan dia sangat termotivasi. Sama seperti ambisinya menjuarai Liga Champions. Dan sekarang, juara Euro adalah ambisinya, dia pun sudah siap untuk misinya kali ini,'' koar Santos. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: