0 Spanyol vs Georgia 1, Bukan Akhir Masa Jaya Spanyol

0 Spanyol vs Georgia 1,  Bukan Akhir Masa Jaya Spanyol

GETAFE – Spanyol datang ke Prancis mengusung target menjadi yang pertama mampu juara Euro sebantak tiga kali beruntun. Bermaterikan personel yang tidak jauh berbeda kala jadi kampiun di edisi 2012, La Furia Roja kembali diunggulkan untuk bisa memenuhi targetnya. Bahkan, keyakinan itu sempat menebal dengan kemenangan Spanyol di dua uji coba terakhir sebelum bersua Georgia. Yakni menang 3-1 atas Bosnia & Herzegovina (29/5) dan unggul 6-1 atas Korea Selatan (1/6). Banyak yang menilai bahwa Spanyol ketika mendominasi sepak bola dunia pada 2008-2012 telah kembali. Namun, yang tersaji di Stadion Coliseum Alfonso Pérez, kemarin dini hari di luar dugaan. Spanyol keok 0-1 di tangan Georgia. Ya, Georgia. Negara peringkat ke-137 FIFA itu berhasil membuat pertanyaan dan nada sumbang terkait performa Spanyol yang flop di Piala Dunia 2014 kembali hadir. ''Ini sepak bola dan kami tidak pernah tahu seberapa jauh kami akan melaju. Namun, kami harus terus menjaga dan memperjuangkan mimpi untuk bisa merengkuh Euro tiga kali beruntun,'' ujar pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque seperti dilansir dari Sky Sports. ''Di babak pertama, para pemain sangat sering maju meninggalkan posnya. Hasil ini adalah akumulasi dari terlalu banyaknya pemain yang diusung untuk skema menyerang,'' sambung Del Bosque kepada Daily Mail. Apa yang dilontarkan mantan entrenador Real Madrid tersebut memang tercermin dalam laga tersebut. Seperti biasa, Spanyol selalu mendominasi jalannya pertandingan. Termasuk dari segi penguasaan bola dan jumlah peluang. Tetapi, satu kesalahan yang dilakukan Jordi Alba di menit ke-39 membuat semuanya berantakan. Pemain bernomor punggung 18 tersebut kehilangan fokus sehingga salah melakukan back pass yang kemudian diserobot Jambul Jigauri. Dia kemudian melepaskan umpan ke depan gawang De Gea. Dan, Tornike Okriashvili mampu menyelesaikannya dengan baik. Hal lain yang layak menjadi sorotan dan evaluasi Del Bosque adalah performa tukang gedornya. Dalam laga itu, Aritz Aduriz bertindak sebagai penyerang tunggal. Beberapa kali peluang yang didapatnya masih mentah lantaran penyelesaian akhir yang buruk ''Kami lebih memilih untuk memainkannya di laga pembuka Euro nanti (melawan Rep Ceko). Dia kami istirahatkan,'' ujar Del Bosque ketika disinggung terkait keputusannya tidak memainkan Alvaro Morata. Padahal, penyerang Juventus itu tampil moncer ketika Spanyol menghadapi Korea Selatan (1/6). Kala itu, Morata mampu mencetak dua gol di menit ke-50 dan 89 yang turut membantu Spanyol menang 6-1. ''Kekalahan ini tidak seharusnya membuat kami panik untuk laga berikutnya. Kami harus menatap ke depan dan bersiap menghadapi tantangan di sana (Euro, Red),'' lanjut Del Bosque. (io)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: