Persibas Harus Puas di Posisi Enam
PURWOKERTO - Pupus sudah harapan masyarakat Banyumas untuk melihat tim kebanggaannya Persibas menjadi jagoan di kandang sendiri. Menjamu Persip Pekalongan di Stadion Satria pada Sabtu, (21/5) Abda Ali dan kawan-kawan kembali menelan kekalahan dengan skor tipis 2-1. Di babak pertama, dengan dukungan dari ribuan suporter setianya mulai dari Boombastik, Ultras dan Laskar Satria ditambah dengan kehadiran Bupati Banyumas Ir Achmad Husein yang datang langsung untuk menonton, Persibas langsung keluar menyerang sejak kick off. Menit-menit awal babak pertama menjadi milik tim besutan juru taktik Putut Wijanarko ini. Hingga akhirnya bertubi-tubi menerima serangan, di menit ke-24 pemain belakang Persip yang dikomandoi Riski Istianto melakukan hands ball di kotak terlarang. Dwi Sudarmanto yang ditunjuk sebagai algojo berhasil mengeksekusi pinalti dengan baik. Skor 1-0 untuk Persibas. Entah terlalu asik menyerang atau kondisi fisik yang mulai menurun menjelang berakhirnya babak pertama, di menit ke-42 melalui serangan balik yang cepat dan akurat kapten Persip, Iwan Wahyudin dengan cantik mengecoh penjaga gawang Persibas yang dikawal Erick Ardiles untuk menyamakan kedudukan. Skor 1-1 bertahan hingga berakhirnya babak pertama. Babak kedua berjalan sedikit monoton. Dengan kedudukan imbang, baik Persibas maupun Persip terlihat sangat berhati-hati dalam membangun serangan. Tempo permainan berjalan sedang. Di kubu Persibas, striker muda Geovani Yudha yang turun menggantikan Bilton Fernando seringkali harus melakukan spekulasi tembakan dari luar kotak pinalti Persip. Umpan-umpan crossing dari Yulianto di sisi kanan dan Imam Witoyo di sisi kiri belum mampu diolahnya untuk menambah keunggulan Persibas. Di partai kali ini, Putut Wijanarko membuktikan perkataannya untuk memberikan kesempatan kepada pemain muda Persibas untuk turun. Subagyono yang kembali harus menerima kartu kuning ditarik keluar dan digantikan oleh Cakra Yudha. Seperti belum cukup mampu beradaptasi dengan pemain senior Persibas, permainan pemain muda Persibas belum tampak menonjol. Justru Persibas kembali kecolongan melalui gol Abrasid Talaohu di menit ke-79. Hingga pepanjangan waktu 2 menit babak pertama usai Persibas tak mampu mengejar ketertinggalan. Kemenangan 2-1 untuk Persip. Pelatih Persip, Nasal Mustofa mengaku sangat bersyukur timnya mampu menang dengan kondisi lapangan Stadion Satria yang masih dalam perbaikan. "Permainan seimbang. Kita sebenarnya kalah di sayap. Tetapi karena anak-anak tetap dapat menguasai ritme permainan dengan counter attack yang cepat Persip bisa mengungguli Persibas di kandangnya," ungkap dia. Pelatih Persibas, Putut Wijanarko lagi-lagi berkomentar Persibas kecolongan. Kali ini menurunnya konsentrasi pemain menjadi alasan. "Rugi hari ini karena Persibas kembali harus kehilangan poin. Ini pertanda waspada untuk kedepannya. Mental oke, tetapi ternyata masalah hari ini ada di konsentrasi. Terlebih pemain inti kita seperti Bilton harus keluar karena cidera. Cakra yang saya harap mampu tampil baik ternyata juga kurang fit. 2 minggu kedepan sebelum bertandang ke Cilacap meladeni PSCS evaluasi secara keseluruhan akan saya lakukan," tutupnya. Dengan kekalahan ini posisi Persibas semakin sulit. Meskipun tetap berada di posisi keenam. Gap poin dengan tim di posisi teratas semakin melebar menjadi 4 poin. Bahkan kini Persibas menjadi tim dengan produktivitas gol terburuk. Persis yang saat ini menjadi juru kunci pun baru memainkan 3 partai. Artinya jika Persibas di partai pekan berikutnya hanya dapat menuai hasil imbang dan Persis meraih kemenangan, maka Persibaslah yang harus menerima kenyataan sebagai juru kunci. (yda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: