Armada di Awal Launching BTS Sebanyak 58 Unit, 16 Halte BTS Dilelang dari Rencana 230 Halte

Armada di Awal Launching BTS Sebanyak 58 Unit, 16 Halte BTS Dilelang dari Rencana 230 Halte

HALTE: Seseorang tengah tertidur di bangku Halte BTS, Terminal Karanglawas beberapa waktu lalu. DOK RADARMAS PURWOKERTO - Pemkab Banyumas melalui UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas mulai melakukan lelang terhadap halte transportasi buy the service (BTS). Sementara baru ada 16 halte BTS yang siap dilelang, dari total 230 halte BTS yang rencananya akan dibangun. https://radarbanyumas.co.id/program-bts-di-banyumas-paling-cepat-dilaunching-akhir-november/ "Tidak hanya untuk halte saja yang dilelang, tetapi juga untuk rambu bus stop. Itu (16 halte) alokasinya dari APBD," ujar Kepala UPTD Pengelola Sarana dan Prasarana Dinhub Kabupaten Banyumas, Taryono. Dia mengatakan, target kontrak mulai 24 September. Sehingga diharapkan akhir November atau awal Desember tahun ini, BTS bisa launching. Saat ini masih menunggu anggaran dari pemerintah pusat untuk proses lelang. Masih menunggu untuk proses kontrak dan pengadaan karoseri. "Sekarang juga persiapan nyusun DED fasilitas pendukung faspin untuk halte BTS," katanya. https://radarbanyumas.co.id/terminal-bulupitu-mulai-terapkan-aplikasi-pedulilindungi/ Taryono mengharapkan, tahun depan ada alokasi anggaran dari APBN untuk pembangunan halte BTS lebih besar. Seperti halte integrasi yang menghubungkan antar jalur satu dengan lainnya. "Salah satunya di Pasar Pon, karena lokasinya pas dari barat dan bisa mengarah ke utara," imbuhnya. Taryono pun menuturkan, untuk armada yang disediakan di awal launching BTS, sebanyak 58 unit, dengan kapasitas 30 orang. Jumlah tersebut berkurang dari rencana sebelumnya, sebanyak 62 unit. "Hanya ada bus medium tanpa elf," tuturnya. Dan setelah ada survey dari pemerintah pusat untuk jalan yang dilewati armada BTS, ada perubahan armada yang digunakan. Di mana ada rute yang melewati jalan sempit di perkotaan Purwokerto. Dikhawatirkan bus medium sulit melewatinya, karena akan mengganggu lalu lintas. "Dari survey geometri ternyata pas, bisa dilewati bus medium," pungkas Taryono. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: