Sistem Satu Arah di Kota Purwokerto Mulai Diklaim Bikin Sepi Pembeli

Sistem Satu Arah di Kota Purwokerto Mulai Diklaim Bikin Sepi Pembeli

Suasana jalur SSA di Jalan Jendral Soedirman Purwokerto, Selasa (1/6). Pelaku bisnis yang berada di jalur SSA mengeluhkan turunnya pendapatan karena penerapan SSA. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Penerapan jalur sistem satu arah (SSA) di beberapa ruas jalan besar di Perkotaan Purwokerto, sudah berlangsung cukup lama. Hasilnya, lalu lintas memang terlihat lancar, tanpa adanya penumpukan kendaraan di sejumlah simpang. https://radarbanyumas.co.id/tempati-jalan-pengadilan-dibubarkan-satpol-pp-pkl-alun-alun-purwokerto-ngotot-bertahan/ Meski tujuan awalnya yakni untuk meningkatkan perekonomian. Yakni agar perekonomian bisa menyebar dan tidak hanya berpusat di satu area. Namun sebagian besar pedagang justru merasakan hal sebaliknya. Yang mereka rasakan justru penurunan pembeli yang cukup signifikan. Pengelola salah satu rumah makan di Jalan Jend Sudirman yang namanya tidak ingin dikorankan mengatakan, sejak diberlakukan SSA, pembeli menurun. "Biasanya karena ada yang kebablasan, terus malas putar balik, karena jadi lebih jauh," katanya. Untuk menyiasati, rumah makan tersebut memasukkan menunya di ojek online. Selain itu juga memberi layanan pesan antar. "Untuk memudahkan konsumen juga," imbuhnya. Sementara itu, Warga Purwokerto, Widia mengatakan, saat awal diterapkan SSA sempat bingung dan sering megeluh. Pasalnya saat kebablasan, tidak bisa langsung putar balik. Namun semakin lama semakin terbiasa. Apalagi keseharian mobile, Widi mengendarai kendaraan bermotor roda dua. Memudahkan menuju tempat yang dituju. "Jadi tahu jalan terobosan, terutama yang bisa dilewati motor," katanya. Menurutnya, dengan diterapkan jalur SSA ada dampak menguntungkan dan merugikan. Di mana sisi menguntungkan, laju lintas jadi lebih terarah. Sedangkan sisi merugikan, dalam hal waktu. Lebih banyak waktu di jalan, karena jalur yang dilewati lebih jauh untuk menuju tempat di jalur SSA. "Apapun kebijakannya, tetap harus ditaati, jangan melanggar jalur SSA," pungkas Widia. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: