Pengamen Kembali Marak, Satpol PP Banyumas: Klaim Rutin Razia, Banyak Ngaku Tidak Ada Alternatif Pekerjaan

Pengamen Kembali Marak, Satpol PP Banyumas: Klaim Rutin Razia, Banyak Ngaku Tidak Ada Alternatif Pekerjaan

NGAMEN: Seorang berkostum tokoh kartun anak berjoget di depan pengguna jalan yang tengah menunggu lampu lalu lintas di salah satu persimpangan di Purwokerto, beberapa waktu lalu. DIMAS PRABOWO/RADARMAS PURWOKERTO - Akhir-akhir ini, kerap kali dijumpai para pengamen di simpang-simpang jalan perkotaan. Ada beberapa yang masih dengan gitar, banyak lagi yang menggunakan metode menari. Si pengamen ini mencantolkan sebuah pengeras suara di lehernya. Lalu Ia menari. Kadang sendiri. Beberapa ada yang berdua. https://radarbanyumas.co.id/tiap-hari-operasi-pekat-satpol-pp-ngelihat-mobil-patroli-saja-sudah-lari-duluan/ Ini seperti sebuah fenomena. Beberapa waktu lalu. Yang paling sering dijumpai, adalah mereka yang mengamen menggunakan kentongan. Konsepnya ramai-ramai, dengan masing-masing memegang alat. Dari pantauan Radar Banyumas, beberapa simpang yang kerap ditempati para pengamen ini seperti di simpang sangkal putung, simpang patriot, simpang jalan masjid, simpang tanjung. Pada simpang jalan masjid ini, terlihat Sabtu (22/5) ada dua pengamen pada dua sisi jalan, yang menggunakan metode serupa, menggantung speaker di leher dan menari. Sedangkan di simpang Tanjung, biasanya pada sore hari diisi oleh pengamen boneka. Simpang Patriot biasanya diisi oleh anak-anak kecil. Sedang simpang Sangkalputung kerap dijumpai manusia silver. Banyak Wajah Baru Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas, Guntur Eko Giyantoro mengatakan, bahwasannya razia selalu dilaksanakan oleh Satpol PP "Razia hampir tiap hari. Kalau dianalisa masalahnya adalah kondisi ekonomi," ujarnya. Ia melanjutkan, masalah tersebutlah yang kerap dijadikan alasan oleh para pengamen tersebut. "Dimana tidak ada alternatif pekerjaan lain membuat mereka nekat turun kejalan," ujarnya. Hal tersebut diperkuat dengan munculnya orang-orang baru yang memilih mengamen. "Kalau dilihat banyak juga wajah baru," imbuhnya. Ditanya apakah wajah baru itu kebanyakan dari luar kota, Ia menjelaskan jika sebagian besar dari mereka memang berasal dari Banyumas saja. "Sebagian yang kena razia sudah langsung dibawa ke rehabilitasi napza Baturraden," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: