FKPP Akan Lakukan Pemetaan Ponpes Beresiko Tinggi, Kantongi Data 30 Ponpes Rawan Penyebaran Covid

FKPP Akan Lakukan Pemetaan Ponpes Beresiko Tinggi, Kantongi Data 30 Ponpes Rawan Penyebaran Covid

Juru Bicara FKPP, Enjang Burhanudin Jusuf PURWOKERTO - Menanggapi adanya kluster Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes), Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Banyumas berencana akan melakukan pemetaan terhadap ponpes yang beresiko tinggi. Ada 30 ponpes yang dinilai rawan terhadap penyebaran Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara FKPP, Enjang Burhanudin Jusuf. Ia menyampaikan jika akan melihat sejauh mana protokol kesehatan diterapkan di 30 ponpes tersebut. Ke-30 ponpes tersebut dianggap rawan karena dianggap mempunyai mobilitas tinggi. "Terutama yang ada mahasiswa atau santri yang banyak berasal dari luar daerah," katanya. https://radarbanyumas.co.id/santri-terkonfirmasi-positif-covid-19-di-banyumas-bertambah-63-total-jadi-190-santri/ Pihak yang akan dilibatkan nantinya dalam pemetaan ini adalah dari FKPP, Dinkes, Kemenag, Robitoh Ma'had Islamiah (RMI). Ia mengatakan, jika sejak adanya pandemi Covid-19 pada enam bulan lalu, ponpes sudah koordinasi dengan satgas Covid tingkat desa hingga Kabupaten Banyumas. "Kami membentuk tim satgas covid-19 pesantren. Sudah melaksanakan protokol kesehatan secara ketat enam bulan lalu. Kalau sudah ada yang terpapar kita sudah ikhtiar," ujarnya. Dengan adanya klaster pondok pesantren di Banyumas, ia anggap sebagai pembelajaran. "Yang jelas kami akan memperketat protokol kesehatan di dalam ponpes. Dan jika melanggar akan dikenai sanksi," tuturnya. Pihaknya menjelaskan jika mekanisme new Normal pada waktu lalu ketika akan mendatangkan para santri dari luar sudah menjalankan mekanisme protokol kesehatan secara ketat. Santri yang akan kembali ke ponpes di cek kesehatan dan wajib menyertakan surat keterangan sehat dari daerah asal. "Karena jumlahnya banyak santri datang dalam beberapa gelombang, lalu di screening dulu, baru masuk ponpes dan begitu terus sampai selesai," jelasnya. Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat, Didi Rudwiyanto menambahkan jika Pemda sebelumnya telah menggelar rakor antara Forkominda, FKPP yang bersepakat membentuk satgas Covid-19 tingkat ponpes. "Setiap ponpes buat satgas Covid-19 dan akan ada pelatihan satgas pesantren. Nantinya satgas ponpes akan melaporkan kondisi terkini santri kepada wali santri agar tidak ada kekhawatiran," pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: