PSDK UMP Poles Warga Kampung Sri Rahayu Menjadi Berpenghasilan dengan Pekerjaan Layak

PSDK UMP Poles Warga Kampung Sri Rahayu Menjadi Berpenghasilan dengan Pekerjaan Layak

SERAHKAN : Rektor UMP bersama jajaran dalam PSDK UMP PURWOKERTO-Pusat Studi Dakwah Komunitas Universitas Muhammadiyah Purwokerto (PSDK UMP) mengadakan program pemberdayaan ekonomi komunitas binaan ditengah pandemi Covid-19. Program yang dibuka pada Rabu 03 Juni 2020 di Gedung PSDK, Karangklesem membahas beberapa hal. Diantaranya; serah terima bantuan mesin jahit dan mesin obras; Launching program penyelamatan pendidikan komunitas duafa binaan; Launching kelompok tani PSDK UMP; Launching program bantuan modal usaha kecil; Launching TK gratis PSDK UMP. Program ini bertujuan untuk memfasilitasi dan membantu masyarakat duafa binaan dalam belajar untuk mencari penghasilan yang lebih baik lagi. Diketahui bahwa tepatnya di Kampung Sri Rahayu ini masih banyak warga masyarakat yang belum memiliki pekerjaan yang layak. Ketua PSDK UMP Bayu Triawan menjelaskan disambutannya bahwa adanya kegiatan ini dapat sangat membantu warga masyarakat yg tidak memiliki perkerjaan yang layak. "Adanya komunitas binaan yang ada di PSDK sangat membantu warga masyarakat yg ada di sini. Adapun faktor tujuan yang menjadikan program disini harus dilaksanakan yaitu dakwah, pendidikan dan ekonomi. PSDK UMP memiliki moto yang mengambil dr syair lagu Indonesia Raya yang isinya bangunlah badannya, artinya adalah bangun dirinya terlebih dahulu lalu pendidikannya dan ekonominya," ungkapnya Dengan adanya 4 program yang diadakan ini sangat membantu masyarakat di sini dadi anak-anak yang masuk ke sekolah TK yang akan di jamin juga sekolahnya dari TK hingga Perguruan Tinggi, orang dewasa yang ikut serta dalam pembinaan menjahit, serta orang lansia di atas 45 tahun yang nantinya ikut pembinaan kelompok tani dengan dipinjamkan petak sawah sebesar 75 ubin yang bekerja sama dengan dinas pertanian Banyumas. Kelompok tani nantinya akan menanam bibit jagung manis, dengan bertujuan untuk meningkatkan penghasilan warga kampung Sri Rahayu. "Adapun kolaborasi dari Penggadaian Syariah Banyumas yang akan mendirikan serta menjalankan pendidikan TK gratis yang akan di berikan kepada warga kampung Sri Rahayu dan sekelilingnya. Serta kolaborasi dengan Baznas kabupaten Banyumas dengan memberikan modal kecil kepada pengusaha dan pedagang kecil khususnya komunitas dhuafa binaan. Nanti kita akan melihat testimoni yang telah mengikuti binaan di desa Sri Rahayu," ungkapnya lagi . Testimoni yang di tampilkan adalah 2 orang warga yang sudab merasakan peningkatan didalam kehidupannya. Kedua orang tersebut adalah Jumanto dan Waryono keduanya bekerja sebagai pengamen yang memiliki resiko sangat besar di jalanan. Setelah mengikuti binaan di desa Sri Rahayu yaitu menjait dan mengkuti pengajian mereka mendapatkan banyak hal-hal positif. Jumanto adalah warga asli Cilacap yang merantau ke sini dan berkeluarga di sini, pekerjaannya adalah pengamen dari rumah ke rumah sedangkan Waryono adalah warga asli kampung Sri Rahayu yang bekerja sebagai pengamen lengger (wanita). "Alhamdulilah setelah melangikuti pengajian yang diadakan secara rutin, saya mendapatkan banyak hikmah serta hal-hal positif juga saya dapatkan dari mengikuti binaan khursus menjait. Walaupun tidak sebanyak mengamen tapi yang penting saya dapat hidup lebih baik. Hasil produk yang sudah saya buat yaitu masker," kata Waryono. Deputi bisnis Pegadaian Syariah Purwokerto Dodik menyampaikan bahwa memiliki tanggung jawab besar dalam membantu warga masyarakat kampung Sri Rahayu karena kantornya yang berdekatan dengan daerah tersebut. "Salah satu bentuk kepeduliannya adalah pemberian sembako yang telah di lakukan pada saat ramadhan, dan pada hari ini memberikan alat mesin jahit 20 dan 1 mesin obras. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pendapaan warga masyarakat," ungkapnya Adapun program bentuk kepedulian lainnya adalah program dari PT. Pegadaian Persero dalam bentuk pinjaman maksimal 1 Juta rupiah selama 3 bulan, lalu dikembalikan dengan jumlah yang sama yaitu 1 Juta tanpa biaya tambahan apapun. Program ini bertujuan untuk mempermudah peluang usaha bagi warga masyarakat yang membutuhkan modal. Semua program yang diadakan pada kegiatan ini sangat bermanfaat, awal dari pendekatan program ini adalah awalnya itu lewat dari dakwah. Anjar Nugroho selaku Rektor UMP yang sangat mensupport adanya program ini serta merangkul banyak instansi seperti PT Pegadaian, Baznas serta pemerintah pusat dan elemen-elemen lainnya untuk ikut mensupport agar kegiatan ini berjalan baik. "Demi membantu perubahan sikap serta ekonomi yang baik pada kampung Sri Rahayu ini maka diperlukan banyam dukungan dan gotong royong dari kita agar mereka pun bersemangat untuk melakukan program ini. Sama seperti pendidikan yang tidak bisa berjalan sendiri pemerintah harus dibantu dengan elemen lainnya." Ujar Anjar Nugroho Dari penjelasan Wakil Bupati Banyumas Sadewo, bahwa adanya kampung Sri Rahayu ini tidak mudah, melalui banyak proses dengan yang awalnya didirikan oleh Bayu Kurniawan dengan mengadakan pengajian berhadiah sembako bagi yang mengikutinya. Bangga yang hanya dapat dirasakan, karena sudah mendirikan kampung Sri Rahayu dengan warga masyarakat yang dominan pendapatannya kurang jelas serta mengubah mindset warganya menjadi yang lebih baik. "Saya sangat bangga kepada bapak Bayu yang tidak lelah untuk terus maju mendirikan kampung ini dengan mendorong warga masyarakatnya untuk menjadi lebih baik lagi. Melihat testimoni yang barusan saya semakin yakin bahwa warga masyarakat kainnya harus memiliki semangat yang sama agar menjadi individu yang kebih baik nantinya. Saya sangat mengapresiasi adanya kegiatan ini kepada Pegadaian serta Pusat Studi Dakwah Komunitas Muhammadiyah Purwokerto." Ujar Sadewo . Dapat diakui bahwa pemerintah banyumas tidak dapat berjalan sendiri oleh karena itu pemerintah daerah menyambut baik dari para pendukung program ini PT. Pegadaian, Pusat Studi Komunitas Dakwah serta Universitas Muhammadiyah khususnya untuk menyelamatkan kaum dhuafa serta meningkatkan taraf pendidikan warga masyarakat. (*/emi/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: