Daftar Kartu Pra Kerja Hari Ini Lancar, Pada Pembukaan Pertama Susah Sekali

Daftar Kartu Pra Kerja Hari Ini Lancar, Pada Pembukaan Pertama Susah Sekali

MASUK : Warga membuka layanan kartu prakerja di website PURWOKERTO-Pendaftaran program kartu prakerja sudah resmi dibuka sejak Sabtu, 11 April 2020 lalu. Namun, sejumlah masyarakat mengaku kesulitan dalam melakukan pendaftaran hingga pada gelombang baru saat ini. Hal itu dialami oleh Taufik (21) warga Purwokerto Timur, saat melakukan pendaftaran. Ia mengaku gagal memasukkan sejumlah data yang dibutuhkan dalam melakukan pendaftaran program kartu prakerja "Kesulitan mungkin sinyal, karena masalah sinyal itu akhirnya saya biarkan sampai hari ini," kata Taufik, Senin 8 Juni 2020. Setelah gagal beberapa kali, ia pun kembali mencoba mendaftarkan dirinya untuk mengikuti program kartu prakerja pagi ini. Ia menyatakan proses pendaftaran hari ini jauh lebih lancar dibandingkan kemarin. "Mungkin karena sedikit yang akses jadi berhasil. Tidak seperti semalam yang pasti banyak juga yang mengakses," ujar Taufik. Tak sendiri, pengalaman hampir serupa dialami Shinta (28) warga Purwokerto Barat. Ia mengaku kesulitan dalam menyerahkan (submit) hasil tes kompetensi yang dilakukan secara daring (online). Baca Juga: Divonis Seumur Hidup, Terdakwa Kasus Pembunuhan di Pasinggangan Tempuh Banding Karantina GOR Satria Purwokerto Belum Ditutup, Ketersedian Logistik Aman Hingga 30 Juni "Kendalanya pas mengerjakan tes itu tidak bisa submit. Jadi harus dicoba tiga kali baru ter-record, tapi per pagi tadi sudah selesai masalahnya kok," ucapnya Sementara, ia tak kesulitan dalam mengunggah data pribadi ketika mengisi biodata. Proses pengisian data diakuinya berjalan lancar. Hanya saja, ia menilai hal itu akan menyulitkan masyarakat yang sudah lanjut usia. Pasalnya, calon peserta tak hanya harus memasukkan dokumen Kartu Tanda Penduduk (KTP), tapi juga berswafoto (selfie). "Proses tidak rumit, tapi mungkin untuk rekan-rekan dengan usia lanjut masih agak susah. Harusnya kalau sudah memasukkan KTP tidak perlu konfirmasi wajah," katanya. Selain itu, jenis pertanyaan yang ada dalam tes kompetensi dinilai Reza menyulitkan masyarakat yang biasa kerja lapangan atau bekerja kasar. "Pertanyaan tes menurut saya agak tricky untuk mereka yang biasa kerja kasar dan lapangan," pungkasnya. Kepala Dinnakerkop dan UKM Banyumas, Joko Wiyono mengatakan, kendala yang dihadapi pendaftar rata-rata karena sinyal. "Iya sinyal, karena ini kan program dari pusat. Sementara yang mendaftar dari seluruh Indonesia," katanya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: