Bupati Pamerkan Komposter Sederhana Pengurai Sampah
komposter PURWOKERTO-Guna mencari solusi atas persoalan sampah yang ada Bupati Banyumas Ir Achmad Husein membuat terobosan baru. Terobosan tersebut berupa komposter sederhana terbuat dari gentong air yang akan mengurai sampah organik dari rumah-rumah masyarakat. Husein menambahkan sebelumnya inovasi buatannya itu sudah melalui uji coba terlebih dulu. Uji coba yang mulai dari bulan Mei sudah dinilai sukses dalam mengurai sampah organik. Nantinya jika diaplikasikan oleh semua masyarakat Banyumas dapat menjadi alternatif lain pengelolaan sampah. "Alat pengurai sampah terbuat dari gentong atau bong air yang mudah didapatkan. Untuk pengurainya memakai bakteri aerob yang dapat dibeli. Atau masyarakat dapat membuatnya menggunakan campuran buah busuk dan terasi," katanya di halaman belakang rumah dinasnya saat bertemu awak media, Rabu (24/7). Menurutnya dengan bakteri tersebut lebih efektif karena lebih cepat mengurai sampah organik. Meskipun demikian sebelum dibuang masyarakat hendaknya memilah dan memisahkan sampah organik dan anorganik dahulu. "Sampah yang dapat membusuk dimasukkan ke dalam komposter, kemudian disemprotkan dengan bakteri setiap hari sekali," katanya. Husein menjelaskan, dalam proses menguraikan sampah tidak berbau. Ini dikarenakan media yang digunakan tertutup namun tidak mutlak karena menyisakan sedikit lubang yang berguna supaya bakterinya tetap bertahan. "Komposisi bakterinya satu sendok kecil untuk 2 liter air. Untuk penyemprotan harus dilakukan setiap hari pada tumpukan sampah di gentong," katanya. Lebih jauh, setelah terurai, sampah organik dapat dijadikan pupuk. Bentuknya yang padat serta kering sangat sesuai untuk diaplikasikan dilingkungan pekarangan rumah. Sedangkan output lain yaitu cairan juga dapat ditampung sebagai pupuk cair. "Kalau ini berjalan dan sukses tentu tidak akan ada sampah yang akan masuk ke hanggar," terangnya. Husein juga telah melakukan sosialisasi terhadap ASN yang ada di Banyumas terkait penggunaan komposter tersebut. Selain itu dia akan membentuk tenaga untuk mengaplikasikan temuannya sekitar 10 hingga 20 orang. Nantinya tenaga tersebut akan diberikan pembekalan dan memasifkan komposter itu.(aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: