Dana Hibah KONI, Bupati Enggan Disebut Tertutup

Dana Hibah KONI,  Bupati Enggan Disebut Tertutup

GRAFIS/DOK RADARMAS PURWOKERTO - Ketidakterbukaannya laporan dana hibah KONI Banyumas hingga hasil audit dari Inspektorat yang sulit diakses hingga menodai Banyumas sebagai barometer layanan publik membuat Bupati Banyumas, Achmad Husein menyatakan akan transparan pada hasil laporan penggunaan dana hibah yang mencapai Rp 28 miliar lebih ini. Menurut Bupati, data tersebut dapat diakses di dinas terkait. "Mau itu disebut tidak melakukan akuntabilitas horisontal, miring atau apalah. Silahkan, kami terbuka. Hasil laporannya seperti apa, silahkan cek di dinas terkait. Tanyakan saja, kami terbuka," kata Achmad Husein. Padahal, sebelumnya, Radar Banyumas sudah mencoba mengakses ke KONI Banyumas, Inspektorat maupun ke Badan Keuangan Daerah untuk mengetahui hasil audit dan laporan dana hibah KONI. Namun, semuanya masih enggan membeber data yang ada. Sebagai pelaksana anggaran hibah tersebut, KONI masih tak menyebutkan berapa jumlah sisa yang dikembalikan kepada Pemkab. Begitupula dengan BKD, ia justru melempar balik agar menanyakan ke KONI, dengan alasan harus mengecek data rekening terlebih dahulu. Saat Bupati ditanya apakah laporan dana hibah KONI sudah sampai dimejanya. Ia tidak menjawab dengan lugas, dan menyebut runutan laporan keuangan mulai dari pelaksana hingga ke Bupati. Menurutnya tidak semua laporan bisa ia jawab dengan detail, sebab ada dinas yang memegang laporan dengan detail. "Runtutannya begini, jangan langsung ke saya. Dari yang menggunakan anggaran dahulu. Kemudian ke dinas, baru habis itu ke saya," kata dia. Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala BKD, Eko Prijanto mengaku belum bisa memaparkan berapa jumlah dana hibah yang dikembalikan kepada Pemkab Banyumas. Karena, saat diwawancara ia yang berada dikantornya, menyebut hanya ada pengembalian. Namun harus mengecek satu per satu di rekening. "Karena itu tanggal berapa mengembalikannya kan kami tidak tahu, jadi perlu cek lagi," kata dia ditemani Kabid anggaran dan dua pajabat lain dibawahnya saat ditemui Radar Banyumas. Jawaban serupa juga terjadi saat Faturohman, sekretaris Inspektorat ditanya tidak bisa menyebutkan hasil audit dana hibah sebesar Rp 28 miliar lebih. Ia hanya menjawab perlu waktu agar bisa melihat data audit, sebab yang paling mengetahui adalah Kepala Inspektorat yang saat ini sedang umroh. "Yang tahu pak Muntorihin, tapi beliau sedang umroh. Saya belum tahu hasil auditnya. Saya cari dulu, kalau sudah dapat saya hubungi," kata dia yang sampai berita ini dituliskan belum juga menghubungi Radar Banyumas. (hkm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: