4.000 Peserta Tes CPNS Gagal
GRAFIS PURWOKERTO- Ini kabar bagi para peserta ujian CPNS. Berdasarkan hasil rekapitulasi tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) untuk CPNS wilayah Pemerintah Kabupaten Banyumas per dua hari pelaksanaan tes SKD CPNS, tercatat sudah 4.000 orang sudah dinyatakan gagal CPNS. "Hasil sudah keluar untuk dua hari pertama SKD," jelas Achmad Supartono, Kepala BKDD Kabupaten Banyumas ketika ditemui di GOR Satria Purwokerto, Rabu (31/10). Sementara, untuk jumlah peserta yang dinyatakan memenuhi passing grade baru ada 164 peserta. Padahal, formasi yang disediakan untuk Pemkab Banyumas adalah 729 formasi. Data tersebut diambil dari data BKDD untuk pelaksanaan tes hari pertama, Senin (29/10) dan hari kedua, Selasa (30/10) yang lalu. Untuk pelaksanaan tes SKD hari ketiga sendiri, hingga berita ini ditulis (Rabu, 31/10 Sore hari) hasilnya belum keluar. Baca: Tes CPNS, Bawa Batu Kerikil Hingga Kertas Doa Adapun rincian dari hasil SKD wilayah Pemkab Banyumas, seperti dijelaskan oleh Kepala BKDD Kabupaten Banyumas, dari total 1.867 peserta SKD yang hadir di hari pertama, hanya ada 42 peserta yang mendapat nilai di atas PG untuk formasi umum dan lima peserta yang mendapat nilai di atas PG untuk formasi Tenaga Honorer K2. Sedangkan untuk hari kedua pelaksanaan tes SKD, sebanyak 111 peserta mendapat nilai di atas PG untuk formasi umum dan 6 peserta yang mendapat nilai di atas PG formasi Tenaga Honorer K2, dari total peserta yang hadir sebanyak 2.297 orang. Banyaknya peserta yang belum memenuhi standar passing grade, akan memungkinkan banyaknya formasi yang kosong. Menanggapi hal tersebut, Achmad Supartono menerangkan, kemungkinan adanya kebijakan dari pemerintah pusat. "Tergantung pusat, kalau kebijakannya diubah, passing gradenya diturunkan ya berarti berubah," terangnya. Berdasarkan pantauan Radarmas, kebanyakan peserta justru tidak memenuhi passing grade di bagian Tes Karakteristik Pribadi (TKP), menanggapi hal tersebut Achmad Supartono mengatakan, TKP adalah tentang emosional, kestabilan, dan daya tahan. Menurutnya, jawaban yang mengecoh akan menguji bagaimana kekonsistenan peserta baik dalam mengerjakan soal maupun ketika bekerja nantinya. "Kalau orang membaca tulisannya kan banyak itu, baca saja malas apalagi memilih yang mana. Banyak yang jatuh," katanya. (lin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: