Mayoritas Rumah Makan Pakai Gas Melon

Mayoritas Rumah Makan Pakai Gas Melon

PURWOKERTO – Evaluasi penyaluran elpiji 3 kilogram menemukan hasil yang mengejutkan. Ternyata mayoritas rumah makan termasuk yang beromset jutaan rupiah perhari masih menggunakan elpiji melon. Tim gabungan dari Pemkab Banyumas, Polres, Pertamina Cilacap dan Hiswana Migas Banyumas, melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran elpiji menyisir sejumlah lokasi dan rumah makan. Sejumlah pemilik rumah makan dan usaha UMKM di Kabupaten Banyumas yang terbukti masih mengunakan gas elpiji subsidi 3 kg langsung diminta mengganti gas elpiji isi 5,5 kg. Hanya, di beberapa lokasi saja dijumpai sudah ada rumah makan yang mengunakan elpiji non subsidi tersebut. Monitoring dan Sidak sendiri kemarin dilakukan di Kecamatan Karanglewas, Kota Purwokerto dan Kecamatan Baturraden dan beberapa kecamatan terdekat lainnya. Di Karanglewas, tim mendatangi Rumah Makan Sate Dori, milik Supriyanto. Di lokasi ini ditemukan dua tabung elpiji 3 kg. Kemudian di Rumah Makan Belong Desa Karanggude. Pemilik RM Sate Dori, Supriyanto mengakui memakai elpiji 3 kg hanya untuk tambahan saja. Setelah diberitahu, ia menyatakan bersedia menukar tabung 3 kg dengan 5,5 kg mengingat tabung tersebut memang bukan untuk rumah makan, namun untuk rumah tangga. "Kalau langsung bisa ditukar, sekarang juga saya tukarkan," kata dia yang mengaku memiliki omzet per hari sekitar Rp 5 juta. Sementara itu, Manager Rumah Makan Belong, Ikhwan Dedi Setiawan mengatakan, sejak Maret lalu rumah makan yang dikelolanya sudah berpindah memakai gas elpiji isi 5,5 kg. Dalam sebulan, rata-rata menghabiskan 5- 8 tabung. Satu tabung, kata dia, biasanya habis dua hari lebih. Untuk mendapatkan juga tidak sulit, karena dianter langsung dari pangkalan. Dulu saat memakai elpiji 3 kg, satu tabung tidak sampai sehari sudah habis, dan memakai isi ulang 5,5 kg ternyata lebih hemat," kata dia. Setelah itu, Sidak dilanjutkan ke wilayah Purwokerto. Dimulai di Rumah Makan Padang Surya Porka, tim gabungan menemukan tiga tabung elpiji 3 kg. Pengelola rumah makan, Siska mengakui memang sengaja mengunakan jenis itu sudah lama. Ia menyatakan siap menukar dengan tabung 5,5 kg. (hkm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: