Tranggulasih Tutup, Pengelola Alihkan ke Puncak Dinar

Tranggulasih Tutup, Pengelola Alihkan ke Puncak Dinar

INDAH : Puncak Dinar sebagai salah satu tempat alternatif usai Bukit Tranggulasih ditutup. Kini, pengelola terus mempercantik tempat ini. (Afif for Radar Banyumas) Bisa Dipakai Nge-Camp PURWOKERTO-Bukit Tranggulasih akhirnya ditutup untuk umum. Kini, wilayah terdekat dari Bukit Tranggulasih pun disiapkan pengelola sebagai salah satu trempat alternatif wisata pengganti untuk menikmati alam. Salah satunya bisa didapatkan di Puncak Dinar, Desa Kalisalak, Windusari RT 01 RW 03, Kecamatan Kedungbanteng Kepala Marketing Bukit Dinar, Afif mengatakan, pada pagi hari bisa melihat pemandangan Gunung Slamet dari sisi yang lebih indah. Sedangkan malam hari, kerlap-kerlip lampu kota terlihat dekat. Afif mengatakan, untuk menuju lokasi Bukit Dinar di Desa Kalisalak, Windusari RT 01 RW 03, Kecamatan Kedungbanteng tidak sulit. Lebih mudah dari Purwokerto menuju Karanglewas. Dan di perempatan Pasar Karanglewas, menuju utara ke arah Windu Jaya. "Dari situ ada petunjuk arah, bagi yang belum paham kondisi tidak akan kesulitan," katanya. Afif menuturkan, wisata alam tersebut siap menyambut pengunjung 24 jam. Bahkan bisa dijadikan tempat nge-camp. Pengunjung yang tidak membawa tenda juga bisa menyewa di lokasi. Tenda yang tersedia untuk kapasitas empat orang, delapan orang, 15 orang, dan 20 orang. "Kapsaitas 15 dan 20 orang ada kamarnya, masuk tenda VIP," tuturnya. Untuk kapasitas tenda di area camp Bukit Dinar sementara ini cukup untuk 30 tenda. Namun kedepannya direncanakan bisa menampung tenda sebanyak-banyaknya, yang dibuat seperti di Sikunir. Sehingga pengunjung bisa datang bersama rombongan. Selain itu, faslitas lain di Bukit Dinar ada spot selfi, toilet. Saat ini sedang proses menambahkan saluran listik dan beberapa spot selfi yang dilakukan secepatnya. Afif menyampaikan, seluruh pengerjaan Bukit Dinar sampai sekarang baru sekira 40 persen. Untuk konsep yang dikemas, dari bawah melewati lahan terasering hingga puncak. Di lahan terasering itu, juga bagus menjadi spot selfi. Sementara ini, pengunjung yang datang ke Bukit Dinar hanya dikenakan tarif parkir. "Belum ada tiket masuk, tunggu pengerjaannya sampai 80 persen," pungkasnya. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: