Rumah Pintar Pemilu di Banyumas Belum Maksimal

Rumah Pintar Pemilu di Banyumas Belum Maksimal

Partisipasi Ditargetkan 75 Persen PURWOKERTO- Meski sudah diresmikan sejak September 2016 lalu, nampaknya hingga saat ini Rumah Pintar Pemilu (RPP) KPU Kabupaten Banyumas masih belum dimaksimalkan. Oleh karena itu, KPU Banyumas akan kembali menggiatkan RPP guna mendongkrak angka partisipasi pemilih pada Pilkada Banyumas dan Pilgub Jateng tahun 2018 mendatang. Komisioner KPU Banyumas Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Pengembangan SDM, Imam Arif Setiadi mengatakan sejak diresmikan, RPP sudah banyak dimanfaatkan masyarakat, khususnya pemilih pemula. Namun menjelang Pilkada dan Pilgub yang digelar serentak pada tahun 2018 nanti, KPU akan mulai melakukan sosialisasi kepada pemilih pemula, khususnya yang masih berada pada jenjang SMA/SMK. RUMAH PINTAR: Pengunjung mengabadikan diorama proses pencoblosan dirumah pintar KPU Banyumas dengan Ponselnya. (Bayu/Radar Banyumas) "RPP ini salah satu media untuk memberikan edukasi kepada pemilih pemula, untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan pemilu, termasuk mengenai prosedur pencoblosan di TPS," kata dia. Dijelaskan, saat ini RPP terbuka untuk umum, sehingga masyarakat yang ingin mengetahui seluk beluk mengenai Pemilu bisa langsung datang ke KPU. Meski demikian, rencananya KPU Banyumas juga akan menggandeng sekolah-sekolah untuk berpartisipasi dalam pembelajaran pemilu kepada pemilih-pemilih pemula. Untuk itu KPU Banyumas, juga menambahkan beberapa fasilitas seperti ruang visual khusus bagi masyarakat yang ingin menonton atau melihat beberapa hal yang terjadi pada saat pelaksaan pemilu. "Jadi tidak hanya buku dan brosur berkaitan dengan pemilu, beberapa alat peraga kampanye, dan logistik pemilu juga ditampilkan dalam RPP. Jika ingin diskusi atau melihat rekaman-rekaman proses pemilu, bisa dialihkan ke ruangan sebelahnya. Tak hanya itu, kita juga menyiapkan diorama tata cara pencoblosan di TPS, khususnya untuk edukasi pemilih pemula," ujar dia. Seperti diketahui, dalam rakor antara KPU dengan DPRD Banyumas pada April 2017 lalu, KPU Banyumas dituntut untuk lebih mendongkrak angka partisipasi pemilih. Untuk itu, KPU Banyumas diberikan target partisipasi pemilu pada gelaran Pilkada dan Pilgub 2018 nanti sebesar 75 persen dari jumlah pemilih yang ada di Banyumas. Target tersebut dinilai cukup realistis, khususnya jika melihat angka partisipasi pada pemilu sebelumnya (Pileg 2014). Ketua KPU Banyumas, Unggul Warsiadi mengungkapkan target partisipasi pemilih 75 persen tersebut merupakan tantangan yang harus dihadapi KPU ke depan. Pasalnya, jika mendasarkan pada tren secara nasional, partisipasi pemilih dalam gelaran Pilkada, memang cukup menurun. Namun demikian, dia mengaku akan menyiapkan beberapa langkah. Selain efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran sosialisasi, pihaknya juga akan mencoba mencari solusi, terutama berkaitan dengan format sosialisasi yang tepat, salah satunya mungkin dengan menggandeng sekolah-sekolah dengan menyasar pada pemilih pemula. "Anggaran sosialisasi juga mendapat perhatian, karena kalau anggaran sosialisasi tinggi, tapi partisipasi rendah, juga akan jadi pertanyaan. Jadi memang perlu dimaksimalkan," katanya. Tidak hanya itu, secara umum KPU Banyumas juga terbantu dengan Pilkada yang digelar bersamaan dengan Pilgub Jateng. Untuk itu, nanti akan diupayakan semacam MoU dengan KPU Provinsi untuk rancangan penggunaan anggaran. "Ini memang menjadi tantangan KPU. Tapi sebagai penyelenggara, kami akan tetap mengupayakan mencapai target partisipasi pemilih tersebut," tegasnya. (bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: