SiNoNa Pasar Manis Purwokerto Harus "Bersolek" Lagi

SiNoNa Pasar Manis Purwokerto Harus

PURWOKERTO- Bak seorang gadis, program transaksi non tunai yang akrab disebut SiNoNa yang telah diterapkan di Pasar Manis Purwokerto sepertinya butuh bersolek lagi. Salah satu program menuju Purwokerto smart city tersebut masih butuh pembenahan di sana-sini. Apalagi program yang digagas pemerintah Kabupaten Banyumas bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Purwokerto, itu sempat terhenti. BUTUH PROMOSI: Program Transaksi Non Tunai di Pasar Manis belum berkembang seperti harapan. Salah satu pedagang yang mengikuti program tersebut. Meskipun saat ini Teras BRI di Pasar Manis sudah kembali aktif, tetapi penggunaan BRIZZI untuk transaksi di Pasar Manis, masih belum kembali normal. Salah satu pedagang bumbu di Pasar Manis, Darwoto mengatakan, sudah satu bulan ini tidak melayani transakski non tunai dari pembeli. "Waktu setelah launching, per hari saya bisa melayani sampai lima pembeli menggunakan kartu BRIZZI," katanya. Darwoto menuturkan, kendala yang dihadapi saat menggunakan transaksi non tunai ini adalah masalah modal. Ia merasa kesulitan untuk memutar modal berikutnya, karena uang transaksi otomatis masuk ke rekening. Menurutnya, setiap hari harus dapat memutar modal untuk menambah barang yang dijualnya. Pasalnya jika berhenti satu hari, pihaknya merasa rugi. "Mau narik uang harus ke ATM atau ke bank dulu, rasanya ribet. Dan di Teras BRI Pasar Manis tidak dapat untuk menarik uang tabungan," tuturnya. Selain itu, Darwoto juga mempersoalkan mengenai charger untuk mengisi daya mesin Electronic Data Capture (EDC) sebagai alat bantu pembayaran non tunai. Sebab, jika dibawa pulang sering terlupa, dan jika ditingal di pasar, khawatir hilang atau rusak. "Mau mengisi daya, colokan listriknya jauh dari lapak," kata Darwoto. Senada dengan Darwoto, penjual jamu, Tutiningsih mengatakan, jarang menerima pembayaran non tunai. Dibandingkan awal launching yang dapat menerima hingga enam pembeli menggunakan kartu BRIZZI. "Sekarang sudah jarang, kadang cuma satu orang sehari," katanya. Funding Officer BRI Kantor Cabang Purwokerto, Rani Widaningrum mengakui permintaan kartu BRIZZI hingga sekarang belum ada penambahan yang signifikan. Namun, pihaknya terus melakukan sosialisasi. "Dari pedagang juga sebaiknya ikut mempromokan, karena ini kan salah satu bentuk program dari pemerintah daerah untuk menyukseskan menuju Banyumas Smart City," ujar Rani. Terkait permasalah yang dikeluhkan beberapa pedagang, Rani menuturkan, pihaknya siap menyediakan colokan listrik di kios pedagang yang menyediakan mesin EDC. Menurutnya hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak pengelola Pasar Manis. Sementara tekait penarikan uang tabungan, menurut Rani Widaningrum, saat ini sudah dapat dilakukan di Teras BRI Pasar Manis. Sehingga pedagang dapat melakukan perputaran modal dengan mudah, tidak perlu ribet harus pergi ke bank atau ATM. "Pelayanan itu sudah ada lama dan sekarang bisa juga dilakukan secara online," tandas Rani. (ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: