Ratusan Napi Dipindah ke Lapas Baru Purwokerto

Ratusan Napi Dipindah ke Lapas Baru Purwokerto

PURWOKERTO - Ratusan narapidana (Napi) dan tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) kelas II B Purwokerto mulai menempati bangunan baru, di Jalan Pasukan Pelajar Imam, Berkoh, Purwokerto, Jumat (10/3). Pemindahan ke Lapas baru dilakukan bertahap sejak, Kamis (9/3) kemarin. PINDAHAN: Pemindahan napi dan tahanan dari Lapas lama di Jalan jenderal Sodirman ke Lapas Baru di Jalan Pasukan Pelajar Imam Jumat (10/3). Kepala Lapas kelas II B Purwokerto, Bawon BC IP SH mengatakan, jumlah napi dan tahanan yang dipindah sebanyak 360 orang. Pemindahan dibagi menjadi dua tahap, sejak Kamis kemarin. "Kamis kemarin ada 125 napi yang sudah dipindah. Sisanya hari ini (kemarin), karena hari ini harus sudah dipindah semua," katanya, kemarin. Proses pemindahan tersebut, kata Bawon, sangat mendadak dan tidak ada perencanaan panjang. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang tidak diinginkan jika penghuni lapas mengetahui adanya pemindahan. "Ini memang sangat dadakan, bahkan tidak semua petugas lapas mengetahui hal ini, karena jika ada rencana panjang, dikhawatirkan penghuni lapas atau napi, bisa merancang sesuatu hal yang tidak diinginkan," ujarnya. Meskipun semua penghuni, baik napi maupun tahanan sudah dipindah ke Lapas baru, namun gedung tersebut belum diresmikan. Menurutnya, pemindahan tersebut dinilai sudah sangat mendesak. Pasalnya, di Lapas lama sudah over kapasitas. "Sudah sangat mendesak untuk dipindah, karena di sana (lapas lama, red) sudah over kapasitas. Selain itu, ketika dibangun sudah cukup lama tapi tidak ditempati nanti rusak," ujarnya. Lebih lanjut ia mengatakan, bangunan Lapas baru dinilai lebih memadai karena jauh lebih bagus dan luas. Lapas baru tersebut, kata dia, dapat menampung sampai 750 orang. Selain dari kapasitas hunian, fasilitas lain juga lebih lengkap. Seperti fasilitas klinik dan peralatannya. Selain itu, pengamanan juga lebih ketat, karena memiliki beberapa lapis pintu. "Fasilitas lebih lengkap, blok hunian juga lebih humanis. Kamar yang banyak bisa untuk mengurai kepadatan. Pelayanan kesehatan, dan alat kesehatan juga lebih lengkap," kata dia. Selain itu, di bangunan baru tersebut juga disediakan mini market dan kantin. Sehingga, pengunjung yang akan menjenguk tidak usah membeli dari luar. Hal tersebut tentu mengurangi kemungkinan-kemungkinan penyelundupan barang yang dilarang. "Disini ada trukmart dan trukcafe, pengunjung yang akan menjenguk masuk di sana dulu, nanti bungkusnya diganti dengan plastik transparan, kemudian menunggu ruang transit sebelum masuk bertemu tahanan, jadi lebih aman dan ketat," ujarnya. (why/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: