Terkait Keruhnya Curug Cipendok Pengeboran Panas Bumi Dihentikan Sementara

Terkait Keruhnya Curug Cipendok Pengeboran Panas Bumi Dihentikan Sementara

PURWOKERTO - Bupati Banyumas Achmad Husein langsung merespon keluhan yang berkaitan dengan keruhnya air di Curug Cipendok Kecamatan Cilongok, berkaitan pekerjaan proyek pengeboran panas bumi di wilayah tersebut. "Kemarin siang PT SAE sudah saya panggil. Dan saya sudah hentikan proyek untuk sementara ini," jelasnya. Penghentian proyek tersebut, menurutnya agar pihak pengelolan dapat fokus dan konsentrasi untuk melakukan normalisasi air sungai yang mengalir di Curug Cipendok tersebut. "Mereka sudah berjanji sampai dengan Jumat depan, sungai sudah normal kembali," ujarnya. Ditambahkan, untuk progres penanganan, Husein meminta pihak pengelola untuk melaporkannya setiap hari. Sehingga pemkab juga dapat mengontrol dan mengawasi penanganan yang dilakukan. "Akan kita kawal terus sampai air sungai benar-benar kembali normal, termasuk pasca penanganan," tegasnya. Kepala DPU Kabupaten Banyumas, Ir Irawadi CES mengatakan, sebelumnya juga sudah ada pertemuan dengan pihak PT SAE membahas permasalahan menjadi keruhnya aliran Curug Cipendok. Sudah ada kesepakatan untuk melakukan pembenahan dengan mengurangi atau menghilangkan efek yang ditimbulkan, dalam kurun waktu seminggu ini. Senin, 17 Januari mendatang, menurut Irawadi DPU bersama Bupati akan melakukan meninjau lokasi proyek PT SAE untuk melihat upaya yang sudah dilakukan. Sebab, perkembangan yang sadah dilakukan akan dilaporkan pada pemerintah provinsi hingga pusat. "Proyek energi panas bumi dari PT SAE merupakan proyek nasional, jadi laporannya juga sampai pemerintah pusat, dan kami tetap dukung karena manfaatanya bisa dirasakan di masa mendatang," imbuhnya. Pemerintah Kabupaten Banyumas juga memberikan kesempatan masyarakat yang merasa dirugikan dari adanya proyek ini untuk mengadu. Selanjutnya akan disampaikan pada PT SAE agar dicarikan solusinya. "Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein, akan memperjuangkan keluhan masyarakat, asalkan ada bukti otentik yang menguatkan," ujar Irawadi. Dikonfirmasi terpisah, Site Manager PT SAE, Hermansyah mengakui adanya pencemaran sungai yang dilakukan oleh pihaknya. Saat ini, pihaknya mengaku sedang memprioritaskan pembersihan lokasi settling pond dari material tanah yang ada di lokasi air. Selain itu, pihaknya juga telah menghentikan aktivitas pekerjaan di dekat lokasi longsoran. "Target kita dalam waktu satu minggu ini sudah beres pembersihan lokasi dan pemasangan geotextle untuk penyaring air agar tidak keruh lagi," katanya melalui pesan singkat. Dia mengatakan, adanya persoalan ini, PT SAE sangat terbuka dan akan bertanggung jawab. Ia mengaku, pihaknya akan memberikan bantuan air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti pembangunan bak penampungan air bersih dari lokasi sumber air Sangkal Putung ke bak penampungan di Desa Sambirata dengan pemasangan pipa sepanjang 4.122 meter. Dari bak penampung sambirata juga akan diteruskan ke bak penampungan pule dengan pipa sepanjang 1.600 meter. "Atas nama PT. SAE, saya meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian air keruh tersebut. Kami akan mengupayakan secepatnya untuk menangani masalah air keruh ini. Sudah lima hari ini kami melakukan suplai air bersih ke masyarakat. Hal ini untuk pengamanan sumber air bersih untuk kebutuhan masyarakat kedepannya walaupun masalah air keruh sudah bisa diatasi," ucapnya. (why/ely/bay/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: