Daging Kerbau Belum Dijual di Pasar

Daging Kerbau Belum Dijual di Pasar

Awal Tahun Tambah 600 Kilogram PURWOKERTO- Antusias masyarakat Banyumas mengonsumsi daging kerbau semakin meningkat. Hal itu dapat terlihat dengan penambahan stok daging kerbau pada awal tahun ini mencapai 600 kilogram. Humas Bulog Sub Divre Banyumas, Priyono mengatakan, penjualan daging kerbau masih dilakukan di Bulog Drive Banyumas. Sebab masih tahapan pengenalan pada masyarakat. Namun jika ada permintaan dari para pedagang untuk menjual daging kerbau di pasaran, Bulog Sub Divre Banyumas siap menyediakan. Namun, hingga kini belum ada pertemuan dengan penjual daging. "Pembeli daging kerbau di sini sebagian besar dari penjual makanan, dan kami juga belum menyediakan daging kerbau dengan waktu yang ditetapkan, masih berdasarkan pesanan," ujarnya. Priyono menjelaskan, antusias masyarakat Banyumas dalam mengonsumsi daging kerbau juga dibuktikan dengan penjualan per hari rata-rata 50 kilogram. Bahkan Selasa (10/1) daging kerbau terjual hingga 110 kilogram. Pembeli yang datang pun tidak hanya dari masyarakat Banyumas, tetapi juga ada dari Banjarnegara dan Cilacap. "Kebanyakan memang dari kpedagang yang menjual makanan jadi seperti bakso, apalagi harga daging kerbau lebih murah dibanding daging jadi pedagang lebih memilih menggunakan daging kerbau," jelasnya. Dia berharap para pedagang makanan di Banyumas lebih jujur pada konsumen dengan adanya penggunaan daging kerbau agar pilihan daging di Purwokerto lebih bervariasi. Untuk memudahkan pembelian daging kerbau, Bulog Sub Divre Banyumas memberikan Harga Eceran Tertinggi (HET) per kilogram Rp 65 ribu. Selain itu, daging kerbau yang ada merupakan import dari India. Daging kerbau ini merupakan hasil dari kerbau yang diternak sesuai prosedur yang tepat, sehingga menghasilkan daging yang empuk dan lezat. "Tidak seperti kerbau lokal yang digunakan untuk membajak sawah, kalau kerbau ini memang hasil tenak khusus," imbuh Priyono. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: