Ratusan Penumpang Terlantar di Stasiun Purwokerto
Dampak Kereta Barang Anjlok di Subang PURWOKERTO - Ratusan calon penumpang kereta api terlantar di Stasiun Purwokerto, Senin (31/10). Hal ini disebabkan karena anjloknya kereta barang di emplasemen Stasiun Cikaum Subang, wilayah Daop 3 Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (30/10) pukul 13.05 WIB, sehingga menyebabkan keterlambatan sejumlah jadwal perjalanan kereta api. Menurut salah satu calon penumpang kereta Gajahwong, Azhar, kereta yang seharusnya berangkat pukul 12.07 WIB tidak ada kepastian kapan akan diberangkatkan. Hal tersebut membuatnya gelisah lantaran tujuan ke Yogyakarta untuk menghadiri panggilan kerja terancam molor. "Seharusnya sekarang (kemarin, red) ini sudah berangkat, tapi katanya delay sampai waktu yang belum dapat dipastikan. Dengar kabar malah katanya bisa sampai setengah 6 sore baru berangkat," ujarnya saat berada di Stasiun Purwokerto, kemarin. Dia mengaku tetap akan menunggu kereta yang sudah dipesannya itu berangkat. Dia tidak mau menukar tiket kereta dengan alasan sudah terlanjur memesan dan enggan menukarkan tiketnya. Dia hanya berharap pihak PT KAI cepat memberikan kepastian terkait keberangkatan jadwal kereta. "Seharusnya meski terlambat setidaknya mereka (PT KAI) bisa memberi kepastian," ujarnya kesal. Penumpang kereta Fajar Utama tujuan Pasar Senen, Faridatun Nikmah, mengalami hal serupa. Kereta yang akan ia naiki mengalami keterlambatan hingga dua jam. Seharusnya kereta Fajar Utama berangkat pukul 09.52 WIB, namun delay sampai pukul 11.42 WIB. "Sebenarnya keterlambatan ini sudah diinformasikan sekitar 1,5 jam sebelum kereta berangkat. Tetapi kami sebagai penumpang tetap merasa dirugikan dari segi waktu, karena harus menunggu lebih lama di stasiun. Apalagi saya hanya berdua dengan anak saya yang masih balita, tentu sangat melelahlkan," ungkapnya. Kekesalan juga dirasakan oleh Meisatri, mahasiswi Unsoed itu mengaku akibat keterlambatan ini, membuat dirinya harus lebih bersabar menanti kedatangan sahabatnya dari Bekasi. "Hampir sejam nunggu. Biasanya kereta Kutojaya dulu yang sampai daripada Fajar Utama. Tapi tadi Fajar Utama sudah dateng, sementara Kutojaya katanya baru sampai Bumiayu," kata dia. Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Ixfan Hendriwintoko, mengakui adanya keterlambatan kereta tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh, kereta yang mengalami kelambatan yang melalui Daop 5 Purwokerto di antaranya, KA 192 (Kutojaya). Jadwal berangkat 09.38 WIB terlambat sampai 98 menit, KA 136 (Fajar Utama Yogyakarta) berangkat 08.25 WIB terlambat sampai 130 menit, KA 140 (Sawung Galih) pse ber 08.55 WIB terlambat 40 menit, KA 164(Gajahwong) pse masih tuggu lok, KA 135 (Fajar utama Yogyakarta) berangkat jam 08.55 WIB terlambat 115 menit, keterangan tunggu rangkaian v-slagh dari KA 138, dan KA 51 (Taksaka Pagi) berangkat 09.15 WIB terlambat 75 menit, keterangan tunggu rangkaian v-slagh dari KA 54. "Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan pelayanan KA. Keterlambatan rata-rata di Daop 5 antara 2-3 jam," ujarnya dikonfirmasi terpisah. Menurutnya, untuk wilayah Daop 5 lebih baik dibandingkap Daop lainnya, karena situasinya saat ini sudah berangsung normal. Dia mengakui, memang semalam untuk arah dari barat ke timur di Stasiun Purwokerto ada juga penumpukan, namun mereka juga pada tahu atas kelambatan tersebut karena dari pihak PT KAI cc 121 juga telah mengabarkan terkait kejadian by call ataupun sms blass. Sesuai standard pelayanan, jika terdapat kelambatan mencapai 3 jam lebih, maka sudah menjadi kewajiban PT KAI memeberikan service recovery berupa makanan dan minuman sesuai dengan ketentuan kelas KA. Dan bagi pelanggan yang tidak berkenan untuk naik akibat dari kelambatan, maka tiket akan dikembalikan 100 persen. "Service Recovery bisa diberikan di atas KA, bisa juga di stasiun. Karena ukuran kelambatan diberikan snack plus minum jika lebih dari 3 jam kalo pun menunggu di stasiun sudah mencapai lebih 3 jam maka akan segera dikasihkan," jelasnya. Sementara terkait penanganan kereta barang yang anjlok, pihaknya tengah melakukan penanganan pengurangan kelambatan yang meliputi, percepat waktu pembersihan dan pengisian air, penggunaan rangkaian cadangan, serta percepat naik turun penumpang dan bongkar muat angkutan barang hantaran. "Penanganan anjlokan segera ditangani jam 17.55 WIB selesai jam 22.25 WIB dan jam 23.30 WIB dinyatakan aman dengan pembatas kecepatan 5 km/jam. Hingga saat ini sudah beransur-angsur kelambatan sudah bisa terukurangkan yang tadinya 2-3 jam sekarang sudah turun satu jam. Semoga nanti malam (kemarin) sampai dengan besok (hari ini, red) jadwal sudah kembali normal," harapnya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: