Kereta Api Jadi Sasaran Pelemparan Batu
Januari-Juni Terjadi 20 Kali PURWOKERTO - Tindakan pelemparan terhadap Kereta Api (KA) di Daop V Purwokerto orang tidak bertanggung jawab, ternyata masih cukup tinggi. Sejak Januari sampai Juni 2016, tercatat sebanyak 20 kali. Pelemparan terhadap KA itu, tersebar di beberapa lokasi, di antaranya Slawi, Gombong, Bumiayu, Karangsari, Kutowinangun, Kutoarjo, Karanganyar, Sidareja, Purwokerto, Jeruklegi, dan Cilacap. Humas PT KAI Daop V Purwokerto, Ixfan Hendri Wintoko mengungkapkan, umumnya pelemparan batu tersebut dilakukan oleh anak-anak. "Kemungkinan pertama itu iseng, karena yang sering kita pegang itu anak-anak. Kedua kemungkinan itu ada unsur kesengajaan karena dia tidak senang dengan kereta api atau bagaimana," kata dia, Minggu (23/10). Meskipun demikian, pihaknya belum bisa membuktikan bahwa tindakan tersebut dikategorikan sebagai tindakan sabotase terhadap kereta api. Dia menilai, perbuatan tersebut hanya sebatas keisengan anak-anak. "Menurut kami perbuatan itu hanyalah iseng. Sebetulnya pelaku tidak merasa hasil perbuatannya itu. Pertama bisa menimbulkan kerugian material PT KAI, kedua bisa melukai penumpang seperti yang pernah terjadi di Yogjakarta, itu masinis kena lempar sampai sekarang dia tidak bisa melihat," jelasnya. Untuk meminimalisir tindakan pelemparan batu tersebut, PT KAI sedang menyosialisasikan ke sekolah-sekolah dan desa-desa, terutama yang berada di sepanjang jalur kereta api. "Tujuannya adalah untuk sosialisasi UU Nomer 23 Tahun 2007. Karena perjalanan KA itu harus dapat peran serta darimasyarakat," pungkasnya. (why)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: