Angkringan Bae, Tradisional dengan Sentuhan Modern

Angkringan Bae, Tradisional dengan Sentuhan Modern

Angkringan bagi orang Jawa bukan sesuatu yang asing lagi. Ya, angkringan atau wedangan adalah kuliner khas yang awalnya hanya dikembangkan di Yogya, Solo dan sekitarnya. Kuliner yang menyajikan menu makanan khas bungkus "sega kucing" mulai bertebaran di berbagai wilayah khususnya di Jawa Tengah hingga ibu kota negara Jakarta. Berbagai konsep menarik kuliner ini mulai dikembangkan dengan balutan nuansa alami hingga modern. _angkringan-bae-(ali) Sebut saja angkringan Angkringan Bae ini. Angkringan yang sudah berdiri sejak 2012 ini, kian dibanjiri pengunjung. Awalnya sang pemilik Itang Riandika, hanya mengambil segmen anak muda tapi bulan demi bulan pengunjung sudah bukan hanya anak muda saja. Bahkan, kalangan anak, remaja, dewasa hingga orang tua ikut mengambil kesempatan ini. "Anak-anak muda sangat betah tinggal di sini karena disediakan beberapa mainan seperti kartu, rubik, monopoli, catur, dan lain-lain," kata Itang kepada Radarmas. Para pengunjung akan semakin betah karena mendapat fasiliitas wife yang super cepat. Angkringan Bae ini terletak di Jalan dr Soeparno, Purwokerto ini tiap harinya selalu ramai oleh pengunjung. Nah, untuk mereka kalangan dewasa dipastikan akan mendapat pilihan menu favorit sesuai kelas mereka. Ada aneka menu nasi bungkus dengan 13 varian, yakni sega sambel, bandeng, kering, teri, dan masih banyak lagi. Aneka minuman khas panas seperti jahe, kopi, jeruk, teh dan minuman khas wedang jahe. "Ada juga menu yang inovatif seperti mi telor kuah susu. Kayaknya aneh, tapi setelah dirasakan enak," lanjut Itang. Juga tersedia aneka es bagi yang suka minuman dingin. Tersaji juga berbagai menu makanan tambahan seperti tempe mendoan, tahu goreng, sate kerang, bakwan, mihun, bakso dan lain sebagainya. Makanan yang disajikannyapun sebenarnya hampir sama seperti apa yang disajikan diangkringan pada umumnya. Hanya saja yang membedakan kemasan dan sajian yang membuat kebanyakan orang mencicipi Angkringan Bae. "Konsepnya memang tidak meninggalkan angkringan tradisional lainnya seperti contohnya memakai gerobak dan mengambil makanan sendiri," katanya. Hampir semua menu baik makanan maupun minuman di angkringan yang buka mulai pukul 17.00 - 24.00 ini dibuat sendiri. "Semua makanan kami racik dan sajikan khusus tersendiri, mulai dari gorengan hingga nasi, jadi semua kami buat khas Angkringan Bae," kata Itang. (ali/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: