Pondok Pesantren Al-Jamil Mersi Purwokerto Timur, Lahirkan Santri Sekelas Menteri Agama

PURWOKERTO - namanya Pondok Pesantren Al-Jamil. Lembaga pendidikan Islam ini merupakan peninggalan Alm KH Abdul Jamil yang telah didirikan sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Di masa pendudukan Belanda, pesantren ini mengasuh ratusan santri dari berbagai daerah. Bahkan hingga kini pesantren ini masih mengasuh sebanyak 110 santri putri. Pengasuh Pondok Pesantren Al-Jamil, M Jafar Senin (13/6) mengatakan, sejak 2005 Pondok Pesantren Al-Jamil hanya menerima santri putri. "Untuk sementara hanya untuk putri dulu. Alasannya hanya satu. Apabila asrama santri putra dan putri berdekatan, bisa menimbulkan fitnah yang tidak baik," ujarnya. Jafar menjelaskan, santri Pondok Pesantren Al-Jamil berasal dari berbagai kabupaten/kota di Indonesia mulai dari Ciamis, Salatiga, Tegal, Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo dan Banyumas. "Yang paling jauh ada santri dari pulau Sumatera yaitu Kota Palembang," jelas dia. Aktivitas di Pondok Pesantren Al-Jamil tidak jauh berbeda dengan pondok pesantren lain pada umumnya. Hanya di bulan Ramadan, kegiatan pengajian kitab dan Al-Quran semakin dimaksimalkan. "Terutama untuk pengajian Al-Quran. Setiap harinya di sore hari menjelang berbuka puasa para santri bisa khatam. Di luar Ramadan, santri di Pondok Pesantren Al-Jamil juga digembleng untuk menjalankan puasa sunnah. Jadi ketika datang bulan Ramadhan mereka sudah terbiasa," ungkapnya. Menurut dia, beberapa murid Alm KH Abdul Jamil berhasil menjadi tokoh agama di daerah masing-masing. Ada nama Kiai Zuhdi (Rawalo), Kiai Nachrowi (Pliken), Madyusuf (Dukuhmanik Sumbang) dan Kiai Murdi (Karanganyar). "Bahkan mantan Menteri Agama RI KH Saifuddin Zuhri pun pernah nyantri kepada Alm KH Abdul Jamil di pesantren ini," imbuhnya. (yda)

Sumber: