Pasar Burung Dibangun Dua Lantai

Pasar Burung Dibangun Dua Lantai

PURWOKERTO - Pasar Burung Peksi Bacingah rencananya akan dikembangkan menjadi dua lantai. Hal itu dilakukan untuk menanggulangi permasalahan lalu lintas yang kerap terjadi di Jalan Kongsen, Kelurahan Purwokerto Kulon. Kabid Pasar dan PKL Disperindagkop Kabupaten Banyumas Amrin Ma'ruf mengatakan, saat ini upaya pengembangan masih dalam proses administrasi untuk lelang pekerjaan. Menurutnya, berdasarkan rekomendasi Dishubkominfo, pasar tidak masuk dalam kategori andalalin, sehingga diharapkan dapat cepat direalisasikan. "Kalau tidak ada hambatan, paling tidak April sudah bisa dimulai pembangunan fisiknya," katanya kemarin. Dijelaskan, untuk DED pengembangan pasar burung sudah ada. Dalam DED, nantinya bangunan pasar akan dijadikan dua lantai. Lantai dua akan difungsikan sebagat tempat parkir kendaraan roda dua. Pembangunan juga akan dilakukan agak masuk ke dalam, terutama disesuaikan dengan Garis Sempadan Bangunan (GSB). Sehingga bisa digunakan untuk parkir kendaraan roda empat. Menurutnya, saat ini permasalahan lalu lintas masih menjadi kendala. Sehingga dengan adanya pengembangan, bisa meminimalisir kepadatan lalu lintas khususnya pada hari-hari ramai seperti hari Minggu. "Bahkan biasanya sampai perlu ada penutupan jalan, sehingga mengganggu arus lalu lintas," jelasnya. Lebih lanjut dikatakan, sebelumnya pemerintah sudah menawarkan pemindahan lokasi pasar kepada pedagang. Namun pedagang menolak, karena sebelumnya sudah direlokasi dari pasar burung yang ada di DI Panjaitan ke Jalan Kongsen. Oleh karena itu, melalui sosialisasi dan pendekatan, akhirnya disepakati pengembangan bangunan pasar menjadi lantai dua. "Dalam penyusunan DED, kita melibatkan semua elemen. Baik pedagang, petugas parkir, keamanan, masyarakat sekitar, hingga pemerintah kelurahan, termasuk dinas terkait seperti Disperindagkop, Dishubkominfo, DCKKTR, Satpol PP, hingga aparat yang ada di wilayah tersebut," tegasnya. Untuk pemindahan pedagang sementara, sampai saat ini belum ada lokasi yang ditetapkan. Menurutnya, ada dua lokasi yang saat ini menjadi alternatif, yaitu tanah yang berada di depan Rajawali dan tanah milik Kelurahan Purwokerto Kulon yang berada di dekat pasar. "Belum diputuskan, namun yang pasti nantinya akan dikoordinasikan lagi dengan para pedagang dan warga pasar," jelasnya. Salah satu pedagang burung, Setyo mendukung pengembangan tersebut. Menurutnya, semakin hari pasar burung semakin ramai. Bahkan beberapa even kontes burung sering diadakan di lokasi pasar. "Kalau ada pengembangan, harapannya pedagang dan pembeli dapat lebih nyaman. Yang paling penting bisa tetap ramai," katanya. (bay/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: