40 Titik Genangan Belum Tertangani

PURWOKERTO - Sekitar 40 titik genangan air yang ada di wilayah Purwokerto masih belum bertangani. Berdasarkan masterplan penanganan drainase, rencananya tahun ini penanganan beberapa titik genangan air akan kembali dilakukan secara bertahap. Kabid Perumahan dan Permukiman DCKKTR Kabupaten Banyumas Wilopo mengatakan, tahun ini diusulkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk membangun dan membenahi drainase, di wilayah yang masih rawan tergenang air. "Usulan tersebut belum mampu menangani seluruh genangan. Namun akan diupayakan dapat dikurangi tahun ini," katanya. Dikatakan, pembangunan drainase yang akan dilakukan tahun ini diprioritaskan untuk melanjutkan pembangunan drainase tahun lalu, seperti di persimpangan Karang Jambu. Menurut Wilopo, genangan air yang ada di wilayah Purwokerto hanya terjadi saat dan pasca hujan deras. Sehingga akan surut cepat. Terkait hal itu, perlu ada pemecahan aliran air di beberapa wilayah agar aliran tidak terlalu deras. Dia mencontohkan, untuk di simpang Karang Jambu perlu dilakukan pemecahan aliran lagi dengan menambah saluran drainase, sehingga air yang mengalir ke Selatan tidak terlalu banyak. "Nantinya tidak ada rencana pembangunan drainase utama (main drain), melainkan hanya saluran yang lebih kecil untuk memecah aliran," katanya. Dijelaskan, beberapa saluran drainase yang ada di Kota Purwokerto saat ini sudah didesain untuk memanen air hujan dengan dialirkan ke sumur resapan. Sehingga aliran air yang ditangkap drainase tidak seluruhnya dibuang ke sungai, yang nantinya bisa menyebabkan sungai meluap "Ada dua lokasi sumur resapan, yaitu di Jalan Masjid dan di depan Kodim 0701/Banyumas," jelasnya. Dilanjutkan, sumur resapan dilakukan sebagai salah satu bentuk pembangunan yang mengedepankan kelestarian lingkungan. Sebab untuk saat ini, daerah resapan air khususnya di wilayah kota sudah semakin sedikit. Sehingga memerlukan adanya fasilitas yang mampu memanen air hujan agar meresap ke dalam tanah. "Itu juga merupakan anjuran dari pemerintah pusat, agar drainase dapat lebih banyak menampung air yang bisa diresap ke dalam tanah," katanya. Berdasarkan pantauan Radarmas, genangan ada di sebagian Jalan dr Angka, Jalan dr Suparno, Jalan Kaliputih, Jalan Jenderal Soedirman, dan Jalan Gerilya. Meski genangan yang terjadi tak bertahan lama, namun hal itu masih dikeluhankan masyarakat. (bay/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: